Cari Di sini !

Monday 21 October 2013

Info Halal | BPOM Kembali Razia Ribuan Kosmetik Ilegal Berbahaya 2013 (Dan Opiniku)


Assalamualaikum! qonitas ^^ 
Hay, hay... tahu kan kalau hari ini (Senin 21/10), BPOM kembali melaporkan lagi ribuan KOSMETIK ILEGAL BERBAHAYA? Aku udah lihat berita tadi siang waktu jam istirahat, tapi pas buka internet kayaknya belum ada, nah pas aku cari sekarang baru ada deh. Nah ini beritanya:


Metrotvnews.com, Jakarta: Sepanjang Januari-Juli 2013, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) menemukan ratusan item kosmetika mengandung bahan berbahaya (BB) yang beredar di pasaran.

Kosmetika mengandung BB yang ditemukan dari hasil pengawasan nonrutin terdiri dari 174 item yang terdiri dari 3.264 unit produk. Sedangkan dari pengawasan rutin terjaring 52 item yang terdiri dari 2.529 produk.

“Kosmetik berbahaya ini banyak beredar di kota-kota besar seperti di Jakarta dan Surabaya,” sebut Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen Badan POM, Bahdar J. Hamid, di Jakarta, Senin (21/10).

Menurut Bahdar, mayoritas kosmetik mengandung BB adalah yang dapat memberi efek untuk memutihkan kulit. Sayangnya, bahan yang dipakai sangat berbahaya, yaitu merkuri, hidrokinon dan asam retinoat.

Beberapa gangguan kesehatan yang muncul akibat menggunakan produk-produk tersebut, adalah iritasi kulit, pengikisan kulit dan kerusakan ginjal. Selain di jual di toko kosmetik, beberapa produk dijual di klinik kecantikan dan toko online.

Disamping menemukan kosmetik mengadung BB, Badan POM juga menemukan kosemtik tanpa izin edar (TIE). Berdasarkan hasil pengawasan nonrutin ditemukan 2.741 item TIE yang terdiri dari 25.462 unit. Sedangkan dari pengawasan rutin, ditemukan 1.265 item TIE yang terdiri dari 42.812 unit produk.

Jika ditotal kosmetik TIE dan BB yang ditemukan Badan POM sepanjang Januari-Juli 2013 berjumlah 4.232 item atau sebanyak 74.067. Bahdar mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah kosmetik TIE dan BB yang beredar di pasaran terus berkurang dari tahun ke tahun. Tercatat pada 2012 terjaring 4.625 item yang terdiri dari 142.033 produk dan 2011 sebanyak 4.884 item yang terdiri dari 123.242 produk.

Bahdar menambahkan keseluruhan produk kosmetik TIE dan BB yang terjaring sudah ditarik dari pasaran dan dimusnahkan.

"Memang untuk menjadikannya nol atau hilang sama sekali itu mustahil. Tapi yang penting jumlahnya selalu menurun, dan kesadaran masyarakat yang selalu meningkat," imbuh dia.

Bahdar mengaku produk-produk tanpa izin edar dan mengandung bahan berbahaya tersebut kebanyakan ditemukan di Jakarta dan Surabaya. Selain itu, produk-produk itu didominasi produk-produk impor, salah satu pemasok terbesar adalah China. (Cornelius Eko)
Sumber: http://www.metrotvnews.com/lifestyle/read/2013/10/21/11/189500/BPOM-Temukan-Ribuan-Produk-Kosmetik-Berbahaya


Buat kalian yang melek teknologi dan selalu update infomasi, pasti menganggap berita di atas itu biasa saja. Dan memang gak akan pernah pakai barang yang keamanannya gak jelas, karena TAHU seperti apa bahaya yang ditawarkan.

Tapi, jangan salah, yang namanya orang di luar sana gak semuanya blogger, beauty blogger atau orang-orang yang mengutamakan membeli produk yang udah jelas amannya. Ada jutaan perempuan indonesia yang masih mau tertipu mentah-mentah dan buta dengan kosmetik berbahaya. Buktinya, kosmetik China itu laku keras di pasaran dan stok selalu tersedia. Kalau habis (apalagi kalau permintaan pasar lagi tinggi), tidak diragukan barangnya akan datang lagi dan datang lagi! 

Gak heran sih, kosmetik ilegal (terutama China) itu banyak peminatnya. Pertama, harganya murah. Kedua, kemasannya menarik (warna-warni bow!). Ketiga, banyak mendompleng merek-merek ternama, alias bikin produk KW. Keempat, hasil yang diberikan INSTAN! Woo...

Saking murahnya, bisa bikin bulu merinding kalau denger harganya. Misalnya, palette eyeshadow 60 warna MAC palsu buatan China, dibeli dengan harga 80 rebu dari distributor. Distributor ambil untung mungkin bisa sampai 10-20 rebu. Nah, bayangkan berapa harga asli per paletnya? Mungkin gak nyampe seribu perak. Nah, berapa coba kira-kira modal produksi satu palet MAC palsu tersebut, mungkin gak nyampe gopek. Mau pingsan kan dengernya?

Info kosmetik Halal
sumber

Untuk refreshing aja, ada beberapa zat yang harus dihindari dalam sebuah kosmetik bebas:


Zat berbahaya

Zat berbahaya ini merupakan racun yang sama sekali gak boleh masuk ke tubuh kita. Biasanya berupa logam berat (mercury/air raksa) yang disalahgunakan sebagai pemutih kulit, atau kimia sintetis lain yang memang kegunaannya bukan untuk manusia, misalnya pewarna tekstil Rhodamine dan Methylen Yellow. Nah, pewarna rodamin dan kuning metilen tadi sering dicurangi sebagai bahan pewarna untuk bedak, blush on, eyeshadow, aww ngeri deh!


Obat-Obatan

Yang namanya obat-obatan untuk perbaikan kosmetis, misalnya obat jerawat, obat flek dll (seharusnya) hanya boleh diberikan dengan resep dan digunakan dibawah pengawasan dokter. Soalnya, kalau enggak begitu (misalnya dijual bebas gitu aja), gak ada yang jamin kalau obat tersebut akan digunakan dengan indikasi tepat pada orang yang tepat juga. Misalnya, ibu hamil pakai kosmetik ilegal anti jerawat, ternyata isinya asam retinoat yang bahaya untuk janin. Nah, lo?

Dan adapun beberapa bahan obat yang dalam prakteknya boleh digunakan untuk memeperbaiki kosmetik dengan pengawasan, tapi tidak boleh terkandung dalam kosmetik umum, antara lain:
  1. Hidrokinon 
  2. Tretinoin/Asam Retinoat
  3. Golongan steroid
  4. Resorcinol
  5. AHA Glicolic acid >10%
  6. Benzoyl Peroxide
  7. Clindamicyn
  8. dll
Kalau misalnya ada yang nanya, sebenarnya hidrokinon bahaya gak? Aku jawab relatif. Kalau dipakai sesuai petunjuk dengan dosis yang tepat, itu gak masalah. Lagian, dalam prakteknya jarang banget kok efek samping serius yang ditimbulkan hidrokinon, karena penggunaannya memang terukur. Jadi, kalau mau pakai hidrokinon, ke dokter aja dulu sana! :) Kalau mau beli sendiri, beli di apotek, tapi jangan yg lebih dari 2
% dan jangan males baca brosur obatnya, ok!

Beda kalau pakai kosmetik ilegal yang mengandung hidrokinon, siapa yang jamin kalau hidrokinon yang ada di kosmetik ilegal tersebut takarannya aman. Dan gak menutup kemungkinan, kalau kandungannya bisa mencapai di atas 10%. Sedangkan yang yang biasanya diresepkan atau dibuat dalam racikan hanya 2%-5% saja.
Itulah sebabnya, mengapa obat tidak boleh ada di dalam kosmetik yang dijual bebas, hanya digunakan dibawah pengawasan saja.

Sebenarnya, pengguna/penjual kosmetik ilegal itu gak cuma mereka yang buta tentang informasi. Orang yang udah tahu dan ngerti bahayanya apa, tetep ada yang pakai kok. Ada temen sejawatku, yang jual-jual obat pemutih gak jelas lewat BBM, dia bilang udah ada no.POM nya. Tapi, baru aku lihat kemasannya aja gak meyakinkan. Dan gak mungkin suatu produk yang udah teregistrasi, memiliki kemasan yang gak memenuhi syarat. Sebenarnya, gampang aja untuk lihat produk itu udah dapet izin edar apa belum, lihat aja kelayakan kemasannya. Untuk lolos uji CPKB (cara pembuatan kosmetk yang benar), ada syarat kemasan yg dinilai oleh badan POM, antara lain:
  1. Memiliki label 
  2. ada tata cara pakai
  3. ada tanggal expired atau tanggal pembuatan
  4. ada komposisinya
  5. ada alamat produsennya, buatan mana, distributornya apa.

Itu untuk kosmetik lokal, Kalau kosmetik impor, syaratnya distributor lokal wajib menempelkan label dengan konten serupa yang munggunakan bahasa Indonesia. Makanya, kosmetik impor kalian, sekarang punya stiker label berbahasa indo kan? 

Lanjut.
Lah, ini temenku bilang, udah teregistrasi di pom. Tapi lihat tampilannya aja, udah yakin banget no.pomnya palsu. Ternyata saat di cek, emang fiktif kan? Mau negur lebih jauh gak enak banget, emang gua siapa ikut campur bisnisnya dia? Tapi kalau didiemin aja ntar tambah menjadi. Ditambah dengan statusnya sebagai praktisi kesehatan, yang pastinya orang awam percaya lah apa yang dijual pasti yang aman-aman saja. Gemes. 

Padahal, prinsip medik 'primum no nocere' (first, do no harm) itu gak cuma berlaku saat dokter memberikan resep atau tindakan. Dalam kehidupannya juga harus ditanamkan, kalau hal pertama yang dilakukan dirinya kepada orang lain bukanlah hal yang merugikan.

Dan kalau yang pakai-pakai pemutih gak jelas, temen-temen yang aku kenal udah banyak yang pakai. Pas jaman kuliah dulu, booming juga tuh krim walet Alvina yang sekarang udah terbukti berbahaya. Untung, gak pernah ikut-ikutan.

Kalau gitu, pakai yang udah jelas aman aja, ya. Pilih kosmetik yang sudah teregistrasi di BPOM RI (cek produk kalian di pom.go.id). Untuk Muslimah, pakai kosmetik berbahaya itu dosa kalau kalian sudah tahu bahayanya apa. Karena, menggunakan sesuatu yang jelas berbahaya bagi tubuh kita, hukumnya haram. Apalagi jual-jual yang gajebo, itu sama saja meracuni orang lain.

Udah deh, ya cari selamat dunia-akhirat aja. Beres. ^^

Wassalam, Love~

Thursday 17 October 2013

Blogging | Diplagiat!! (Menghadapi Plagiarisme Dunia Blogging)

sumber gambar


Assalamualaikum, lovely Qonitas!

Gimana kabar hari ini? Mudah-mudahan baik, ya. Kalau aku sendiri, lagi badmood gara-gara ada pencomot blog, ditambah lagi sindrom mau dapet alias PMS, makin mendung menggelegar deh. 

Sekarang aku mau ngomongin sedikit sekalian curhat banyak tentang masalah plagiarisme yang ada di dunia Blog. Yang mana kita tahu, yang namanya tulisan di dunia maya gak ada yang 100% bisa aman dari pembajakan. Sebagus apapun proteksinya, ada saja celah untuk memplagiat, apalagi kalau keahlian si plagiator udah di tingkat peretas/hacker, bisa sekalian bobol akun milik kita, tuh.

 

sumber gambar

DICOMOT
Niatan ku menulis tentang plagiat, berawal dari salah satu readers, yang dengan sangat perhatiannnya pada dirikuwh dan blogkuwh *muahmuah, mengirimkan email berisi alamat blog yang terindikasi kuat pencontek blog ini. Setelah ku buka link yang dimaksud, yampun postinganku yang dia kopi banyak amat! Betul-betul kurang kerjaan, deh. Dan yang dikopi gak cuma tulisanku aja kayaknya, ada banyak tulisan lain yang (mungkin saja) hasil copy-paste juga.

alamatnya bisa dilihat di kolom URL screenshot di atas. Males deh mau nulis alamatnya, ntar ketauan kalau lagi diomongin rame-rame. hehe.

Yang punya blog kosmetik-freaks, si mbak-mbak ini. Tapi aku gak yakin juga, kalau akun ini bukan fiktif. Siapa tahu fotonya juga hasil. comotan. Bisa jadi.

Tadinya mau langsung aku labrak (baca: nanya bae-bae tapi pake jutek) lewat komen blognya. Emosi udah mau di ubun-ubun, ditambah nahan-nahan pegelnya kram perut PMS dari kemaren, mana mens belom dateng juga. Kan tambah menggila? Argh.

Akhirnya, tarik-buang nafas, stay cool dan coba mikir yang enak-enak. Terus, cari cara pelampiasan yang lebih anggun dan smart daripada marah-marah. Ntar cakepnya ilang deh gara-gara ngamuk*uhuy

Setelah tenang *ngopidulu, baru deh aku tengok lagi blog tersebut.

Langkah pertama yang ku lakukan adalah, melaporkan blog itu sebagai spam. Kalau kalian sempet ke sana, boleh juga laporin sebagai spam. Caranya, masuk ke situs 'kosmetik-freaks' tadi dan coba lihat pojok kiri atas, di sebelah kanan kolom 'search' ada option 'more' kemudian click 'report abuse' > click ;spam, phising, malware' > click 'submit'.

Langkah kedua, memberi pelaporan rinci blog yang melakukan plagiarisme kepada Google. Untuk cara-cara yang kupakai, kalian bisa lihat di sini [click]. Bermanfaat sekali! Dengan cara ini, kita bisa melaporkan apa saja link yang diduga kuat mencomot hasil karya kita tanpa izin. Dan sebagai bukti, kita harus menyertakan pula link orisinil yang kita punya.

Setelah step-stepnya kulalui, Google mengirimkan email follow up, trus aku tinggal ongkang-ongkang kaki sambil berdoa mudah-mudahan itu blog bisa dikasih peringatan dan hidayah dari Tuhan Semesta Alam. Kalau masih berulah, ya aku laporin tanpa henti. 

Trus, kalau blog itu melaporkan balik blog kita bagaimana?

Tenang aja, Google gak bodoh kok. Google punya semua database kapan peluncuran semua postingan, jadi gak bisa dibohongin dan ketahuan mana yang autentik dan mana yang cuma ngopi doang.

Terakhir, sebenarnya ada cara agar kita tahu siapa sih dia sebenarnya. Atau kalau kita sering kedapetan komen anonymous yang jengkelin dan email-email yang mengganggu, tinggal lacak aja IP address nya. Kemudian, bisa dicocokan dengan database IP address yang kita punya, misalnya IP address teman-teman  yang bisa diketahui dari blog, email atau socmed mereka. Tapi, kalau ini ada deh caranya, aku juga minta bantuan teman, fufufufu... :)

CARA MEMBERI PROTEKSI PADA BLOG KITA
Sebenarnya, gak masalah kalau tulisanku ada yang kopi, terus dishare di blog pribadi siapapun, asalkan dengan syarat: MENCANTUMKAN SUMBER atau memberikan tautan balik ke blog ini. Beres. Kalau enggak memberi link balik, ya itu namanya plagiat. 

Kadang aku bingung, si pencomot itu maunya apa ya kopas tulisan kita tanpa ba-bi-bu Yang ada dipikiranku biasanya:
  1. Mereka emang gak tahu. Nah kalau ini sih dimaklumi. Mereka biasanya tidak tahu kalau di dunia maya ada aturan mengenai hak cipta juga. Kalau emang karena gak tahu, kasihan juga ya, udah dilaporin sebagai spam. Tapi, gak apa-apa deh, biar belajar.
  2. Gak punya kerjaan/orang iseng. Oh, ini sih kasihan amat.
  3. Mau meraup keuntungan sendiri. Mau mendapatkan pageviews tinggi dengan cara instan. Biasanya untuk kepentingan komersil. Banyak nih motif yang begini.
Anyway, aku pernah pakai beberapa cara agar blogku tidak dikopi sama orang-orang tidak bertanggungjawab. Walaupun tidak bisa memberi proteksi 100%, tapi lumayan lah, misalnya:

1. ANTI KLIK KANAN
Ah ini sih gak terlalu berguna buatku. Hanya seakan-akan blog kita jadi anti klik kanan. Padahal, kalau di klik kanan 2-3 kali lagi, blog yang menggunakan metode proteksi ini, bisa diklik juga pada akhirnya. Tinggal kasih tanda ✓ (centang) aja pada box dengan kalimat 'prevent this page from creating additional dialouge'. Setelah dicentang, bisa deh diklik kanan. Setelah itu, bisa dikopas juga deh. Rada-rada gak guna.

sumber gambar

Jadi, buat blogger yang masih pakai cara kuno ini, lebih baik tinggalkan saja, OK. Kecuali kalau ingin menakut-nakuti orang yang cepet putus asa. Lho kok? Iya, kalau orang yang gampang putus asa, setelah lihat box berisi peringatan dilarang klik kanan, dia akan berhenti klik kanan saat itu juga, karena mengira tak akan pernah bisa diklik kanan lagi, haha. Padahal sih, kalau di klik berapa kali lagi, bisa tuh klik kanan. Hihi. 

Tapi, kalau tetep mau cara seperti di atas, bisa kunjungi link di bawah ini:

2. ANTI BLOCK/COPAS
Mirip-mirip sama yang di atas tapi  ini lebih ampuh. Jadi, tulisan kita betul-betul gak bisa dikopi kanan dan di block. Tapi, ada juga sih yang jenisnya masih bisa Ctrl-A Ctrl-C juga (jadi meski gak bisa di block, tapi tetep bisa 'select all' kemudian copy). Tapi ada juga yang gak bisa Ctrl-C sama sekali, pokoknya betul-betul terproteksi, ini yang bagus. Nah, kita tinggal googling saja di situs yang menampilkan tips-tips anti block. Ada banyak versi html script yang tersedia, tinggal pilih mana yang sreg buat kita. Untuk mempermudah, aku kasih beberapa  link yang bermafaat untuk option ini:


Buat yang belum biasa main-main di html, hati-hati pakai cara ini, soalnya kalau ada yang salah dikit aja, bisa mempengaruhi tampilan blog kita secara keseluruhan. Pokoknya, baca baik-baik aja cara penggunaannya. Atau kalau masih ragu, coba dulu aja pake script anti klik kanan, itu lebih gampang dan aman karena nambahin kode html-nya dari gadget blog kita.
Ini bukan alat agar blog kita gak bisa dijiplak dsb. Melainkan untuk melihat dan memonitor apakah ada situs yang kontennya mirip/sama dengan blog kita. Kalau mau lebih puas, bisa bayar yang Premium, soalnya kalau yang gratisan percuma aja deh, gak terlalu bagus kerjanya. Tapi lumayan sih, bannernya itu bisa nambah-nambah 'perabot' layout blog kita :P

4. Berdoa
Yah, hanya doa jalan terakhirku. Kalau segala daya dan upaya sudah dicoba. Hehe. Apalagi, sekarang blog ini memang tanpa proteksi. Tapi, kayaknya 'anti-block' nya harus aku aktifkan lagi.

Oke, segitu aja dulu. Semoga bermanfaat, ya! ^^ Pokoknya, bloggers, selalu waspada ya dengan orang yang suka mencomot tulisan kita tanpa izin atau tautan balik, soalnya gimana pun juga yang dirugikan pasti kita, kan?

Wa Allahu Alam.
love~



<a href="https://https://plus.google.com/111740079109420028773?rel=author">Momzhak</a>

Sunday 13 October 2013

Menularkan Inspirasi Cantik Dengan Kosmetik Halal

Kosmetik Halal - Semenjak menikah, saya malah jadi keranjingan berdandan. Gak cuma dandan malah, dari ujung rambut sampai kaki, sebisa mungkin harus terawat. Habis, saya seneng sih kalau suami udah muji 'cantik', hehe.

Selain itu, untuk menjadi Istri idaman suami, tidak cukup sekedar baik budi dan pandai memasak, tetapi pandai menyenangkan hatinya dengan penampilan yang segar dan menarik di dalam rumah. Setuju, ya?

kosmetik halal

Rasulullah SAW pernah bersabda:
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرْتَ إِلَيْهَا سَرَّتْكَ، وَإِذَا أَمَرْتَهَا أَطَاعَتْكَ، وَإِذَا غِبْتَ عَنْهَا حَفِظَتْكَ فِي نَفْسِهَا وَمَالِكَ
 
“Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita yang shalihah. Bila engkau (suami) memandangnya, ia menyenangkanmu. Bila engkau perintah, ia menaatimu. Dan bila engkau berpergian meninggalkannya, ia menjaga dirinya (untukmu) dan menjaga hartamu.” HR. Ahmad dan Muslim

Betul kan? Inner beauty itu memang penting, tapi kecantikan luar lah yang lebih dulu terlihat. Jadi, para Bunda, jangan lupa untuk tetap berpenampilan cantik saat di rumah, insyaAllah bernilai ibadah. Lagipula, bermakeup untuk bekerja dan jalan-jalan, itu sih biasa. Hampir semua wanita melakukannya, termasuk saya. Tapi berhias di rumah? Masih belum jadi kebiasaan yang banyak dilakukan. Kalau begitu, mari kita budayakan! ^^

Dan yang namanya cantik, jangan cuma disimpan sendiri, meski banyak juga yang maunya begitu (ups, becanda). Rasanya akan lebih enak, kalau kita bisa berbagi. Bisa melalui obrolan antar sesama teman, tulisan di blog, bahkan sampai membangun sebuah industri kecantikan. Itu baru namanya inspiring beauty.

Ngomong-ngomong cantik yang menginspirasi, saya pernah punya cerita bagaimana gaya makeup saya akhirnya dijadikan inspirasi beberapa sahabat saya dalam berdandan, selain itu saya pun berusaha menularkan pentingnya bermakeup untuk suami dan anak-anak kita, karena itulah berhias yang paling memiliki 'nilai'.

Saya dan beberapa sahabat memang masih menjalin pertemanan yang erat, meski kami tepencar oleh jarak yang jauh, sudah bekerja dan memiliki keluarga sendiri. Tapi, yang namanya perempuan, sharing tentang apapun pasti jalan terus, salah satunya sharing mengenai hal yang lekat dengan dunia wanita, yaitu tentang kecantikan dan kawan-kawannya.

Dari obrolan melalui layanan messenger, mereka sering mengomentari display picture saya, katanya "Sekarang mukanya lebih segar merona, makin mulus, ya?" Kadang mereka ada yang 'nuduh' saya pakai perawatan dokter, bahkan ada yang bilang (sambil bercanda),"Ah itu mah efek filter."

Ah, saya sih ketawa aja, lagian wajah saya ini memang gak mulus-mulus amat kok, ada lah beberapa noda jerawat yang sedang dalam proses pemudaran. Belum lagi kalau kurang tidur, sering dihinggapi jerawat juga.

Kemudian saya jawab jujur,"Wajahku gak semulus yang dikira, kok. Itu cuma dibantu makeup. Jadi merona ya karena bantuan blush-on."

Tapi, mereka malah gak percaya. Ya, wajar sih mereka kurang percaya, soalnya yang namanya makeup masih sering dikonotasikan dengan tampilan wajah yang menor. Padahal, gak semua dandanan itu harus mirip aktris antagonis sinetron >_<

Saya pun bilang,"Itu namanya no-makeup-makeup. Kelihatannya gak dandan, tapi tetep cantik kan? Hehe." Langsung deh, diberondong pertanyaan bertubi-tubi tentang beauty. Obrolan kami saat itu malah jadi lebih mirip kursus kecantikan online. Padahal, kemampuan dandan saya standar saja, minimal saya menguasai teknik makeup untuk rutinitas harian.

Untuk gaya bermakeup sehari-hari, saya sendiri memiliki gaya yang dimiliki oleh kebanyakan wanita, yaitu 'natural look'. Selain itu, saya punya style bermakeup lainnya yang sebisa mungkin harus saya terapkan setiap hari, yaitu: minimalis, cocok, mudah, halal dan aman. Nah, keenam style itulah yang akhirnya menjadi prinsip saya dalam bermakeup.

Hmm, prinsip bermakeup? Rasanya lucu kali ya, kalau make-up saja pakai prinsip? Padahal, konon katanya, dalam bermake-up itu tidak ada batasan, bebas-bebas saja mau seperti apa. Tapi bagi saya, sedikit aturan bermakeup untuk diri sendiri itu cukup penting, terutama untuk make-up sehari-hari. Dan ternyata, beberapa prinsip yang saya pegang itu bisa menginsipirasi kawan-kawan saya dalam berdandan! :)
Menularkan Inspirasi Cantik Dengan Kosmetik Halal

Prinsip Makeup Harian Saya

1. NATURAL Look Make-Up
Saya memang cenderung memilih tampilan alami daripada yang lainnya. Di mana saya tetap bisa menojolkan kecantikan fisik saya tanpa harus terlihat 'palsu' atau dibuat-buat. Sehingga tidak ada perbedaan yang besar antara saat menggunakan make-up dengan yang tidak.

Kalau mau terlihat alami, ya gak usah dandan saja sekalian. Mengapa harus direpotkan dengan make-up?

Kalau begitu, coba tengok dulu quote berikut:

"The best thing is to look natural, but it takes make-up to look natural"
(Calvin Klein)
Atau, pernah lihat gambar di bawah ini:

Lagipula, berdandan natural itu ada cara tersendiri, lho. Bukan cuma sekedar memoles bedak tipis, lipstik tipis, pokoknya bukan hanya sekedar tipis. Banyak deh caranya :)

2. Penggunaan Produk Make-Up MINIMALIS
Maksudnya, jumlah produk yang digunakan tidak berlebihan, seperlunya saja, setidaknya bisa menutupi wajah saya yang lelah atau kurang tidur. Satu-dua noda jerawat tidak perlu ditutupi total dengan concealer, sapuan two way cake powder sudah cukup mengcover kebutuhan saya selama ini.

Dengan menerapkan prinsip minimal, waktu yang saya butuhkan untuk berdandan pun singkat, mengingat pagi hari adalah waktu yang sempit dan sibuk. Belum lagi kalau sudah mengingat macetnya Jakarta. Kan gak lucu, telat kerja gara-gara dandan? Hehe.

3. COCOK Untuk Jenis Kulit Saya
Sebagai seorang pemilik kulit berminyak, pemilihan jenis make-up itu cukup penting. Salah-salah memilih, bukannya terlihat cantik, malah terlihat seperti menggunakan topeng. Misalnya, dalam pemilihan jenis foundation, saya cenderung memilih foundation berjenis powder atau two way cake (favorit saya, Wardah Lightening TWC) karena selain daya tutupnya yang baik, sekaligus bisa menyerap kelebihan minyak di wajah saya. Atau foundation cair, misalnya Wardah Exclusive Liquid Foundation (Light Beige 01).

4. MUDAH (Tidak Menyulitkan Saya dalam Beribadah)
Untuk dandanan sehari-hari, saya hampir terbilang jarang menggunakan makeup yang sifatnya waterproof, misalnya maskara dan eyeliner cair. Karena produk make-up semacam itu, membutuhkan banyak waktu untuk dibersihkan sebelum berwudhu.

Sebelum berwudhu, saya memang memiliki kebiasaan untuk menghapus semua riasan yang saya pakai di hari itu. Biasanya saya hapus dengan menggunakan tisu basah atau sejenis cleansing oil sheet. Tapi itu akan menjadi sedikit memakan waktu bila membersihkan jenis make up yang waterproof, terutama maskara. 

Jadi, untuk menghemat waktu, saya memang lebih suka menggunakan make-up yang mudah dibersihkan dengan tisu basah bahkan dengan air saja. Make-up tahan air seperti maskara dan eyeliner cair biasanya saya gunakan di saat saya haid, di luar masa itu sangat jarang saya pakai.

Mengapa make-up waterproof harus dibersihkan sebelum berwudhu?
Menurut Dr. Isnawati Rais. MA, Dosen ilmu hadis Fakultas Syariah, UIN Jakarta, "sampainya air wudhu menjadi syarat syahnya wudhu, oleh karena itu jika terdapat anggota wudhu yang tidak terkena air, maka tidak sah. Boleh saja menggunakan kosmetik waterproof asal dibersihkan terlebih dahulu sebelum berwudhu. Menggunakan cat kuku, maskara dan bedak waterproof hanya akan menghalagi terbasuhnya air ke anggota wudhu." (Sumber: Majalah Keluarga MUZAKKI)

Bermakeup boleh saja, tapi perhatikan juga sah-nya ibadah kita. Repot? Kalau saya tidak :)

5. Mengutamakan Produk Kosmetik HALAL
Islam membolehkan wanita bermakeup untuk tampil indah dan rapi. Bahkan bermakeup bernilai ibadah bila diniatkan untuk menyenangkan hati seorang suami. Tapi, bermakeup ada syaratnya juga. Untuk kepastiannya, kita mengacu kepada salah satu Fatwa MUI mengenai kosmetik:

Penggunaan kosmetika untuk kepentingan berhias hukumnya boleh dengan syarat:
  • bahan yang digunakan adalah halal dan suci;
  • ditujukan untuk kepentingan yang dibolehkan secara syar'i; 
  • tidak membahayakan.
(fatwa MUI mengenai kosmetik[1], selengkapnya dibaca di link berita ini [click]

Ini prinsip utama saya dalam bermakeup, yaitu menggunakan kosmetik yang berasal dari bahan yang halal (boleh secara syari) dan suci (maksudnya bebas dari najis). Dan sudah hampir setahun belakangan ini, saya memang lebih tertarik membeli produk kosmetik halal. Dan alhamdulillah, semua kosmetik lokal yang saya gunakan sudah mengantongi sertifikat halal resmi. Diantara kosmetik halal yang kupakai, WARDAH adalah favoritku.

Berawal dari ketertarikan saya terhadap isu dan info kecantikan (yang tiada habisnya!), suka menulis, dan telah memprioritaskan produk kosmetik halal, akhirnya saya mencoba untuk menyalurkan kecenderungan itu ke dalam blog ini. Blog ini memang saya khususkan untuk memberikan informasi mengenai Beauty Halal dan yang masih berhubungan dengan itu. Walaupun saya sendiri memang bukan seorang expertis dalam bidang syariah yang kompeten menjelaskan persoalan halal-haram (karena saya hanya senang untuk terus belajar dan mensyiarkan apa yang saya ketahui :D). Dengan adanya blog ini, saya ingin menginspirasi Muslimah lainnya agar beralih ke kosmetik halal.

Tadinya saya tidak peduli, lho dengan kosmetik berembel-embel 'halal'. Dulu malah saya kira itu hanya strategi marketing dalam menjual produk. Lagian, ya gak masalah toh pakai kosmetik yang najis sekalipun, memangnya saya berbedak dan ngoles lipstik saat Shalat? Dipikir-pikir lebih dalam, ternyata masalah halal-haram kosmetik tidak sedangkal pemikiran saya saat itu.

Untuk diketahui bersama, kosmetik tidak sebatas bedak dan lipstik, namun segala usaha yang membuat penampilan luar tubuh menjadi lebih pantas, disebut kosmetik. Dari hair care, skin care, make-up, perawatan gigi, body care, sampai nail-hand-foot care semua adalah kosmetik. Dan itu digunakan hampir setiap hari oleh wanita, bahkan tanpa sadar digunakan saat beribadah. Misalnya, wewangian dan body lotion sering saya pakai sebelum Shalat.

Meski kosmetik hanya diaplikasikan di permukaan kulit, namun sebagian bisa terserap aliran darah. Mengingat permeabilitas jaringan kulit yang bisa menyerap zat tertentu saat diaplikasikan di atasnya, yang kemudian disalurkan melalui kapiler, hingga akhirnya diteruskan ke peredaran darah manusia.

Setiap segala sesuatu yang masuk kedalam darah seorang Muslim, haruslah yang halal. Halal cara mendapatkannya, dan halal juga zatnya. Jadi, halal adalah bagian dari kehidupan anda dan saya juga sebagai Muslimah. Yup, halal is my life :)

Setelah itu, saya sadar, kalau kosmetik yang kita gunakan, kehalalannya harus diperhatikan juga, sama seperti saat seorang Muslim dalam memilih makanan.

Memangnya ada apa dengan kosmetik, sampai kehalalannya harus diperhatikan seperti makanan?

Jawabannya, karena banyaknya bahan-bahan dalam kosmetik yang harus diwaspadai titik kritis keharamannya.  Kalau kita telisik lebih dalam, ternyata ada banyak zat yang statusnya 'syubhat' (tidak jelas status halal-haram nya), menjadi bahan baku produk kecantikan kita. Dan tidak hanya unsur babi yang menjadi biang keharaman kosmetik, ada beberapa lagi unsur yang tidak boleh ada, yaitu: Darah, unsur tubuh manusia, bangkai, hewan halal yang sembelihannya tidak syar'i (statusnya jadi bangkai), hewan bertaring/buas dan khamar (unsur memabukkan, cth: minuman keras).

Dengan majunya teknologi era modern, kini unsur haram (terutama babi), tidak terang-terangan menyebut bahan yang terkandung adalah terbuat dari babi dan bahan haram lainnya. Kalau tertulis swine placenta dalam ingredient, sudah jelas itu plasenta babi. Tapi, tahukah kalau ada bahan yang sekilas aman-aman saja, namun bisa menjadi haram ststusnya? Inilah zat-zat di dalam kosmetik yang harus diwaspadai:
  • Gliserin
    Hampir di setiap produk kosmetik mengandung gliserin. Girls, yuk coba tengok rame-rame, komposisi/ingredient produk kosmetik yang kita pakai. Jangan kaget ya, kalau banyak diantaranya mengandung gliserin. Di sampo, kondisioner, pelembab wajah, sunscreen, body lotion, alas bedak cair, lipgloss, kesemuanya itu biasanya mengandung gliserin! Karena gliserin memang bermanfaat sebagai pelembab atau agen penghalus. Gliserin ada yang diambil dari tumbuh-tumbuhan, namun yang paling banyak berasal dari sumber hewani seperti babi dan sapi. Kalau berasal dari tumbuhan dan sapi yang disembelih secara syar'i, insya Allah halal. Nah kalau dari selain itu, tahu dari mana kalau itu halal? :)
  • Kolagen
    Hampir setiap wanita pasti tahu, fungsi kolagen dalam kosmetik. Dari melembabkan kulit sampai (konon katanya) bisa mengurangi keriput. Kolagen merupakan protein jaringan ikat, yang dalam pemanfaatannya, bisa berasal dari manusia, babi, sapi, sampai tumbuhan (phyto-collagen)
  • Plasenta
    Plasenta adalah jaringan penghubung antara ibu dan bayi selama masa kehamilan. Fungsinya untuk mentransfer oksigen dan asupan nutrisi dari tubuh ibu ke janin. Melihat fungsinya itu, tak heran kalau plasenta mengandung tinggi nutrisi (terutama protein), ditambah lagi, plasenta membawa suatu hormon yang berfungsi sebagai stimulasi pertumbuhan sel-sel. Karenanya, plasenta bisa digunakan dalam industri kosmetik sebagai anti-keriput, mencegah penuaan dini, dll. Plasenta yang digunakan tentunya berasal dari mamalia, misalnya sapi, kambing, babi, sampai plasenta manusia.
  • Vitamin
    Kok vitamin bisa berasal dari yang haram? Tentu bisa, kalau dalam proses produksinya menggunakan media yang haram, misalnya coating agent yang berasal dari gelatin babi. Coating agent memiliki manfaat agar vitamin berada dalam kondisi yang stabil, sehingga tidak mudah rusak oleh lingkungan[2]. Namun gelatin untuk agen pelapis vitamin tadi, tidak semua haram kok, karena ada juga gelatin yang diambil dari sapi, karagenan dan gum.
  • Hormon
    Hormon yang digunakan dalam kosmetik, bisanya berasal dari hewan[2]. Nah, pastikan hewan yang digunakan adalah hewan yang halal.
  • Lactic Acid (golongan AHA)
    AHA itu banyak macamnya, salah satunya adalah Lactic Acid. Dalam proses pembuatan lactic acid, diperlukan sebuah media yang berasal dari hewan atau mikroba[2]. Dan kita butuh jaminan kalau lactic acid yang kita pakai dibuat dengan cara dan bahan yang halal.
Tidak hanya itu, pewangi , pewarna, aneka enzim, bisa menjadi haram kalau menggunakan media (perantara) yang haram dalam proses pembuatannya.

So, bahkan kosmetik yang mengklaim produknya natural, herbal, green, nabati dan semacamnya tidak menjamin bebas dari unsur yang najis. Misalnya, zat aktifnya memang berasal dari ekstrak tumbuh-tumbuhan (yang jelas halal), tetapi apakah zat additifnya bersih dari unsur yg dianggap najis?

Satu lagi yang paling sering ditanyakan adalah, "bolehkah kosmetik mengandung alkohol?"

Alkohol atau sering dikenal juga dengan ethanol/ethyl alkohol sering digunakan dalam produk kecantikan sebagai solvent (pelarut). Biasanya ada pada toner wajah, tonik rambut, sabun pembersih muka, dsb. Mengenai permasalah alkohol ini, kita mengacu pada fatwa MUI mengenai status kehalalannya:

"...Penggunaan alkohol/etanol hasil industri non-khamar (baik merupakan hasil sintesis kimiawi ataupun hasil industri fermentasi non-khamr) untuk proses produksi produk makanan, minuman, kosmetik dan obat-obatan, hukumnya: mubah (boleh), apabila secara medis tidak membahayakan" (sumber: buku Himpunan Fatwa MUI Sejak 1975, hal: 736)
Jadi, alkohol/ethanol boleh digunakan di dalam kosmetik, dengan syarat bila alkohol tersebut tidak berasal dari industri minuman keras (beverage industry) dan tidak membahayakan kesehatan.

Nah, karena banyaknya zat-zat yang harus diwaspadai titik kritisnya, butuh lembaga yang terpercaya dalam memberikan jaminan halal. Kalau di Indonesia, siapa lagi kalau bukan LPPOM MUI yang bisa memberi jaminan halal yang resmi? 

Untuk mendapatkan jaminan halal MUI tidak bisa main-main, lho. Semua melewati proses yang ketat sampai akhirnya suatu produk bisa mendapatkan sertifikat dan label halal. Ada beberapa cara mengetahui apakah suatu produk sudah mendapatkan sertifikat halal MUI atau belum, antara lain:
  1. Cek logo halal di kemasan produk
    Nah, ini yang paling gampang. Tinggal lihat kemasannya saja, biasanya sudah terpampang logo halal khas milik MUI. Contohnya seperti gambar berikut ini:


  2. Kunjungi Website MUI (halalmui.org)
    Ini juga bisa. Tinggal masukkan nama produk yang ingin kita cari. Nanti akan keluar nama produk dan tanggal expired sertifikat halalnya. Juga bisa sekaligus mengunduh daftar produk-produk halal yang lengkap dalam bentuk PDF.

    Tapi, sayangnya, kalau saya coba mencari produk halal tebaru melalui seacrh box-nya, sering jawabannya hanya 'no result found'. Ada baiknya, halalmui.org memperbaharui secara berkala, produk-produk apa saja yang sudah bersertifikat halal atau yang memperbaharui sertifikasinya. Agar umat muslim bisa langsung recheck, apakah produk halal yang dikonsumsinya betul-betul legal 'halal'nya atau tidak, mengingat banyaknya pemalsuan logo halal MUI akhir-akhir ini.

  3. Baca Jurnal Halal LPPOM MUI
    Kalau ini favorit saya! Betul-betul direkomendasikan untuk setiap muslim Indonesia! Bahkan, informasi produk halalnya lebih up to date dibandingkan halalmui.org. Ditambah dengan  informasi halal lainnya, seperti artikel-artikel, isu halal-haram terkini, dan banyak sekali pengetahuan yang saya dapat dari jurnal ini. Ah, i love Jurnal Halal. Jurnal ini membuat saya semakin teguh dalam prinsip Halal is my life.
Kalau ada yang bilang, halal itu sulit, itu salah besar. Segala sesuatu yang Allah bolehkan itu, jauh lebih banyak dari yang dilarang, coba renungkan saja (yang dilarang pasti itu-itu saja).

6. Selalu Pakai Kosmetik Yang AMAN
Mengingat banyaknya kosmetik ilegal yang masih bandel menjajakan diri di pasaran bebas. Ditambah dengan maraknya e-commerce, semakin memudahkannya kosmetik yang diduga berbahaya ataupun palsu merajalela di berbagai situs jual-beli online. Kalau gak pintar-pintar, bukannya cantik, malah mencelakakan diri sendiri. 

Keamanan suatu kosmetik yang kita pakai ditentukan oleh izin edar yang dimiliki. Agar bisa dijual resmi di pasaran, sebuah produk WAJIB mengantongi izin dari BPOM Indonesia, baik produk kosmetik dalam maupun luar negeri. Nah, dalam proses mendapatkan izin tersebut ada banyak syarat yang harus dipenuhi, salah satunya uji keamanan bahan yang digunakan.


Jadi, produk yang telah memiliki izin dari badan POM, bisa dipastikan bebas dari bahan-bahan yang dilarang ada dalam kosmetik, seperti:
  • Zat berbahaya, yang merupakan toksin bagi tubuh kita (contoh: merkuri, rhodamine)
  • Golongan obat, karena obat hanya boleh digunakan dengan indikasi tepat, dan diberikan dibawah pengawasan dokter (contoh: hidrokinon, asam retinoat, resorcinol).
Anyway, sebenarnya, kalau menggunakan produk yang telah bersertifikasi halal, otomatis pasti terjamin aman, lho. Karena, kosmetik yang bisa mendapat sertifikat halal MUI, pastinya memiliki syarat yang tidak membahayakan kesehatan si pengguna. Yuk, pakai kosmetik halal! ^^


    Nah, itulah keenam prinsip saya dalam bermakeup: natural, minimalis, cocok, mudah, halal dan aman. Kelihatannya serius, padahal sih enggak kan ya? Hehe. Awalnya, keenam prinsip saya tadi, memang jadi bahan candaan kawan-kawan. Katanya, kayak apaan aja, makeup kan hepi-hepi, gak usah dibawa serius :p. Tapi akhirnya, beberapa prinsip makeup saya itu, malah menjadi inspirasi dandanan harian mereka. Terutama, mengenai pentingnya memakai produk kosmetik halal. Alhamdulillah :D
    http://cantiknyaqonita.blogspot.com/2013/10/menularkan-inspirasi-cantik-dengan.html
      Lebih Penting dari Makeup
      Bermakeup memang bisa membuat wanita lebih cantik, tapi kecantikan yang esensi ada dibawah makeup itu sendiri, yaitu: Kulit. Dalam menciptakan sebuah tampilan make-up yang natural dan flawless, KULIT WAJAH YANG SEHAT memegang kunci utama. So, merawat wajah itu super-super-super penting. Bahkan, lebih penting dari make-up itu sendiri. Karena kulit itu bagaikan 'kanvas', kalau kanvasnya halus dan bersih, karya yang dihasilkan di atasnya akan dengan mudah tercipta indah.

      Standar kulit sehat saya gak macam-macam, yang penting warna kulit saya tidak kusam, tidak berjerawat, dan bersih dari noda hitam. Itu.

        Untuk mencegah (atau menangani) permasalahan tadi, butuh skincare yang aman dan cocok digunakan untuk kulit saya ini. Yang tidak kalah penting juga: telaten menggunakannya. Soalnya, percuma kan, selengkap apapun produk yang kita beli tanpa rajin menggunakannya? Hayo, siapa yang masih begitu? :D

        Sebelum masuk ke gaya bermakeup harian saya, saya mau share regimen skincare Wardah yang saya pakai. Kalau ada yang tanya, kok pakainya beda-beda seri (ada Lightening, Acne Series, White Secret), jawabannya: Memang itulah regimen yang cocok buat kulitku. Simple :)

        1. Lightening Milk Cleanser
          Kugunakan untuk membersihkan makeup di sore hari. Untuk mengangkat sisa milk cleansernya, saya tidak menggunakan kapas, melainkan dengan washlap basah. Setelah itu baru bersihkan dengan facial scrub. Jadi, milk cleanser selalu tersedia di kamar mandi saya, berduet dengan facial scurb dari Wardah juga.
        2. Lightening Facial Scrub
          Saya suka facial scrub ini, soalnya busanya sedikit dan tidak membuat kulit saya kesat. Saya malah kurang suka dengan pembersih wajah yang kesat, penuh busa berbuih-buih yang membuat kulitku kering. Facial scrub ini kupakai saat cuci muka pagi dan setelah membersihkan sisa milk cleanser. Butirannya banyak, tapi tidak kasar, jadi bisa digunakan setiap hari.
        3. Pore Tightening Toner
          Wah, kalau ini toner lokal terfavorit! Tidak terhitung sudah habis berapa kali. Selain mengandung kadar witch hazel yang tinggi, toner ini tidak mengandung alkohol, sehingga aman digunakan saat kulitku teriritasi.
        4. Acne Perfecting Moisturizer Gel SPF 18
          Sunscreen itu, skincare yang lebih berharga dari krim malam emas sekalipun! Bahkan, saat di dalam rumah, radiasi UVA bisa menembus kaca jendela, gak kebayang kan kalau keluar rumah tanpa tabir surya? Nah, untuk sehari-hari, saya mengandalkan produk Wardah yang ini sebagai pelembab ber-spf. SPF 18 cukup untuk saya yang aktifitasnya lebih banyak di dalam ruangan. Mengandung Titanium Dioxide yang berfungsi menangkan UVA dan UVB. Ada pelembab yang membuat kulit wajah saya bebas dehidrasi, plus triclosan yang mecegah wajah saya dari jerawat.
        5. Sunscreen Gel SPF 30
          Sunscreen halal dengan kadar SPF tertinggi yang pernah saya temui. Saya pakai ini untuk aktifitas berpanas-panas ria.
        6. White Secret Intensive Brigtening Essence
          Jerawat itu emang nyebelin, tapi ada yang lebih nyebelin lagi: BEKASNYA. Kalau ada noda jerawat, saya tidak pernah tunggu-tunggu dulu, langsung oles senjata andalan saya ini. Dalam  dua minggu, noda hitam berkurang, setelah sebulan noda pun pudar. Betul-betul tidak ada ampun! :D
        7. White Secret Night Cream
          Ini jagoan yang berduet maut dengan White Secret Essence. Saya biasanya pakai tipis-tipis setiap malam untuk memaksimalkan kerja Essence sekaligus mencerahkan wajah saya keseluruhan. Tapi, kalau wajah saya sudah cukup cerah, biasanya penggunaan krim malam ini saya skip, hanya pakai Essence nya saja di noda-noda jerawat.
        8. Wardah Massage Cream
          Kalau ini saya pakai untuk campuran coffee face scrub. Jadi, serbuk kopi hitam, saya campur dengan Wardah Massage Cream sampai menjadi pasta lembut, kemudian oleskan ke wajah sambil dipijat-pijat. Bilas dengan air bersih, diakhiri  facial scrub/wash. Ritual ini dilakukan minimal seminggu sekali. Bye-bye dull skin! ^^

        Gaya Makeup Sehari-hari Saya
        Setiap pagi, tidak sampai 5 menit saya merias wajah, plus pakai hijab yang cuma sekitar 2 menitan (udah disetrika dari semalam, hehe). Cepet kan? Yah, kalau dengan waktu 5 menit saja sudah cantik, kenapa harus nambah lebih dari itu? *uhuk

        Gaya dandanan harian saya, seperti bekerja, nge-mall atau di rumah saja, rasanya tidak jauh berbeda penampakannya. Hanya bermain-main warna lipstik, blush-on dan style berjilbab. Tapi sesekali, saya menggunakan Wardah eyeliner pencil dan mascara. Kalau ada acara khusus, saya tambah macem-macem lagi. Tapi special occasion kan jarang, jadi gak masuk daftar makeup harian, toh? Jadi gak apa-apa ya, gak masuk postingan ini? :D

        1. Base & Bedak

        Setelah membersihkan wajah dan menggunakan toner Wardah kesukaanku, aku oleskan Wardah sunscreen dan tunggu hingga meresap. Kemudian, saya sapukan Wardah two way cake powder favorit saya, Lightening TWC 'lightfeel' (Golden Beige) atau Exclusive TWC (Sandy Beige). Untuk aplikasinya, bisa gunakan powder brush atau spons kering untuk hasil yang lebih soft. Untuk coverage ekstra, bisa coba gunakan spons lembab (habis itu langsung cuci sponsnya, ya). 

        Tapi kadang saya suka pakai liquid foundation, terutama saat kulit sedang terasa kering, mengelupas dan membutuhkan hidrasi yang cukup. Saya pilih Wardah Exclusive Liquid Foundation (light beige), foundation ini bisa melembabkan tanpa membuat kulit saya berminyak.

        Kunci utama untuk menghasilkan makeup kompleksi yang natural adalah pemilihan bedak atau foundation yang mendekati warna kulit. Atau gunakan foundation satu tingkat lebih cerah, kemudian pilihlah bedak/twc yang satu tingkat lebih gelap (atau sewarna kulit).
        2. PENSIL ALIS
        Selanjutnya penggunaan pensil alis. Alis saya sebenarnya berambut, alias gak tipis. Tapi, ada space yang tidak merata. Disinilah fungsi pensil alis, untuk mengisi kekosongan-kekosongan tersebut. 

        Pensil alis Wardah yang saya pakai adalah yang berwarna cokelat. Warna cokelatnya bagus, deh. Warna cokelatnya tidak 'kemerah-merahan' seperti pensil alis lokal kebanyakan, melainkan cokelat gelap, sehingga memunculkan warna alis yang natural. Teksturnya pun empuk dan warnanya juga mudah keluar, tapi kita tetap bisa mengontrol warnanya. Dan satu lagi yang saya suka: ADA SIKATNYA! ^^

        Jangan lupa, untuk yang tidak berhijab, pilih pensil alis yang sewarna dengan rambut.


        3. PERONA PIPI
        Bagi saya, blush-on memiliki efek yang ajaib, karena bisa membuat make-up kita tampil lebih hidup dan segar. Bisa dibandingkan kalau hanya memakai bedak saja, makeup kita akan terlihat flat, pokoknya seperti ada yang kurang. Tapi, kalau salah menggunakannya, blush-on akan sukses merusak seluruh tampilan makeup kita! 

        Jadi, kunci utama penggunaan blush on sehari-hari , adalah: Jangan Overdo.
        Untuk hasil blush-on yang natural, jangan berpatokan pada makeup orang-orang yang bekerja di depan kamera atau di atas panggung. Tentu beda.

        Cukup pulaskan blush on tipis-tipis di atas tulang pipi atau bisa tepat pada 'apple cheeks'. Kemudian pulaskan juga pada tulang hidung (nose bridge), sampai terlihat semu alami pada wajah kita, selesai. 

        Dan, ssst... gak perlu orang sampai tahu, kalau kita sebenarnya pakai blush-on. Hehe.


        4. LIPSTIK
        Terakhir, adalah lipstik! Dan lipstik-lipstik keluaran Wardah adalah favoritku. Gak heran, kalau diantara produk Wardah yang kupunya, yang paling banyak adalah produk lipcolor-nya. Dan yang menjadi favoritku adalah:
        1. Matte Lipstick (Essential Nude & Bronze Nude ), sering saya mix keduanya.
        2. Longlasting Lipstick (Pink Sorbet)
        3. Wardah lipbalm Strawaberry SPF 15

        Terutama lipstik, penting banget untuk memilih yang halal. Karena tanpa sadar, lipstik itu bisa terjilat atau tertelan. Tahukah, kalau sepanjang hidupnya, (rata-rata) wanita menelan lipstick seberat 4,5 kg![3] Bahaya banget, kalau yang ternyata ditelan adalah lipstick yang mengandung lemak babi *merinding. Jadi, yuk rame-rame pakai kosmetik halal! :D


        5. TAMPILAN NATURAL MY DAILY MAKEUP
        Gambar di atas adalah gaya bermakeup saya sehari-hari. Tidak terlalu berbeda satu sama lain, hanya berbeda penggunaan jilbabnya. Kalau mau pergi kerja, saya lebih suka pakai jilbab segiempat dengan gaya kerudung konvensional, soalnya terlihat lebih formal dan rapih. Kalau ngemall, baru pakai jilbab bentuk shawl/phasmina. Kalau di rumah, ya gak kerudungan :D

        Btw, makeup at home saya tidak berlebihan kan? Nah, tampilan seperti itulah yang membuat saya 'dituduh' sahabat saya menggunakan krim perawatan dokter, hehehe *ketipuniyeee. 

        Itulah makeup dengan gaya natural looks, memang selalu menjadi pilihan pertama untuk dandanan ringan sehari-hari :)

        Mengapa Wardah?
        Kosmetik halal terbanyak yang kupakai adalah Wardah. Mengapa? Gampang saja, karena selain memiliki kualitas baik dengan harga terjangkau, Wardah memenuhi ke-6 prinsip bermakeup saya. Alhamdulillah.

        Mau bikin natural look?
        Hmm, bisa banget. Dari dandanan natural sampai wedding make up sekalipun, Wardah bisa! Mengingat, banyaknya  warna yang tersedia, sehingga sangat cocok untuk wanita Indonesia yang memiliki warna kulit yang beragam. Dari yang berkulit putih, kuning langsat, sawo matang sampai cokelat, Wardah punya untuk semua.

        Makeup minimalis tapi tetap bikin cantik?
        Ini juga bisa. Contohnya, hanya dengan TWC nya saja, sudah bisa meratakan warna kulit, noda jerawat sekaligus melindungi kulit saya dari sinar UV.

        Tidak mempersulit saya dalam beribadah.
        Saya kurang suka dengan kosmetik yang sulit dibersihkan, tapi saya ingin makeup yang saya pakai pun tahan lama. Dan Wardah adalah solusi atas dilema saya itu. Kosmetik Wardah memiliki staying power yang cukup baik (terutama twc, exclusive foundation, eyebrow pencil dan longlasting lipstick yang saya pakai), namun tetap mudah dibersihkan sebelum berwudhu.

        Halal?
        Wah, ini gak usah ditanya. Wardah adalah pelopor kosmetik halal di Indonesia, bahkan dunia! Tak heran kalau Wardah bisa memperoleh International Halal Award dari World Halal Council.[4] Semenjak awal kemunculannya, Wardah memang mengusung citra kosmetik untuk para Muslimah, bahkan kini telah berkembang menjadi produk yang dapat dinikmati oleh kalangan yang lebih luas.[5]

        Aman?
        Salah satu prinsip Wardah adalah pure and safe, formulasi yang digunakan pun mengacu pada International Dermatologist Standard.[5] Dan pastinya, semua produknya sudah teregistrasi di Balai POM Indonesia. Lega kan?

        Terakhir, saya mau selfie a.k.a narsisan dulu sama produk Wardah TERFAVORIT! Kalau sudah menjadi terfavorit, pasti akan selalu kubeli lagi saat habis.


        Sekian dulu ya, blogwalkers, semoga bermafaat. Wa allahu alam.

        SUMBER REFERENSI
        1. http://ramadan.detik.com/read/2013/08/03/175234/2323758/631/ini-fatwa-mui-soal-produk-kosmetik-yang-halal
        2.  http://pusathalal.com/artikel-referensi/artikel-seputar-halal/item/404-cantik-dan-sehat-dengan-kosmetika-halal
        3. http://www.vemale.com/body-and-mind/cantik/23549-11-fakta-mencengangkan-seputar-lipstik.html
        4. http://pasundanekspres.co.id/purwakarta/8469-wardah-si-pionir-kosmetik-halal
        5. http://www.wardahbeauty.com/id/about.html
        6. Majalah Muzakki
        7. Buku Himpunan Fatwa MUI Sejak 1975
        (Catatan: Tulisan ini diikutsertakan dalam kontes blog yang diselenggarakan oleh Wardah Beauty Cosmetics, Blogdetik dan LPPOM MUI)

        Saturday 5 October 2013

        Make Up | Festival Bedak (Halal)

        Bedak HalalAssalamualaikum. Hai, ketemu lagi dengan Momzhak di sini. Hari ini bukan review atau yang lainnya, melainkan festival kumpulan bedak-bedak halal yang kupakai selama ini! :D

        Bedak yang kupunya memang banyak sih, meski muka cuma punya satu, tapi hampir semuanya bisa kepake. Tapi ada juga satu-dua bedak yang akhirnya jaraaaaang banget kepake (cuma sesekali aja), tapi ada juga lho yang repurchasenya udah gak terhitung. Nah apakah itu? Lanjut bacanya aja, deh! ^^

         http://cantiknyaqonita.blogspot.com/2013/10/festival-bedak-halal.html
        Setiap perempuan yang suka merias wajahnya, pasti punya make-up yang wajib dipakai. Yang seandainya kalau di dunia ini seluruh kosmetik dibumi-hanguskan harus ada 'jagoan' yang gak boleh lenyap! Haha (ngayal lagi). Ada yang jagoannya lipstick, ada yang mascara, eyeliner, dll. Nah kalau aku sendiri, menomorsatukan Face Powder a.k.a BEDAK.

        Kalau mau diurut berdasarkan prioritas, make-up yang kupakai adalah
        1. Bedak (compact, foundation powder aka TWC, loosepowder)
        2. Pensil Alis
        3. Liquid foundation/BBC
        4. Lipstick
        5. Blusher/Bronzer
        6. Mascara
        7. Eyeliner
        8. Eyeshadow http://cantiknyaqonita.blogspot.com/2013/10/festival-bedak-halal.html
        Sekali lagi, yang diatas bukan urutan aku memakai make-up ya, tapi benda make-up andalan berdasarkan prioritas, makin ke bawah makin jarang dipake, makin gak butuh.

        Kenapa aku suka sekali bedak, karena bedak itu selain bisa mempercantik, sekaligus memberi manfaat lebih untukku yang oily skin ini. Manfaat yang aku dapat dari berbedak, adalah:
        1. Meratakan warna kulit (pasti)
        2. Mencegah sunscreen yang kupakai agar tidak mudah luntur oleh keringat (paling penting!!)
        3. Menyerap kelebihan minyak secara 'otomatis', maksudnya aku gak usah sering-sering nge-blot muka pakai tisu atau oil film/paper. 
        Kemudian, bedak kan macem-macem. Tapi secara garis besar terbagi 2: Loose Powder dan Compact Powder

        LOOSE POWDER
        Aku sih nyebutnya pupur (kampung amat, hehe). Nah, pupur ini ada banyak macemnya. Ada yang khusus 'finishing', biasanya warnanya translucent agar tidak merusak warna mekap kompleksi di bawahnya. Ada yang khusus menahan minyak dan keringat, sejenis 'anti-shine powder', biasanya buanyak banget silikon dan mengandung sejenis alumunium sebagai anti-prespirant (anti keringat). Ada loose powder make-up biasa, dan biasanya memang punya aneka shade, bisa digunakan juga untuk set foundation or without. Ada juga powder foundation, jadi foundation tapi berbentuk bubuk seperti loosepowder. Ada shimmering powder juga. Kemudian ada yang memang diskhususnya untuk blemished skin, misalnya bedak antijerawat. Emm, apa lagi ya, ada yang tahu? http://cantiknyaqonita.blogspot.com/2013/10/festival-bedak-halal.html

        COMPACT POWDERhttp://cantiknyaqonita.blogspot.com/2013/10/festival-bedak-halal.html
        Atau kita sebut dengan bedak padat. Bedak padat juga tadinya sejenis pupur, tapi dipress dengan sejenis bahan sehingga bisa padat sedemikian rupa. Compact powder juga ada macamnya. Biasanya sih:
        1. Compact Powder (biasa)
          Ini emang bedak padat biasa. Namun, memiliki varian shade yang beragam. Kalau dalam aturan mekap yang baku (aku pernah baca di buku mana gitu), compact powder digunakan setelah menggunakan loosepowder yang dipakai setelah men-set foundation. Bingung? Maksudnya, kalau dalam pemakaiannya begini urutannya: foundation - loosepowder - compact powder. Urutan baku seperti itu konon membuat mekap yang digunakan lebih tahan lama. Tapi, biasanya, kita gak pakai setebal itu kan? Compact Powder biasa kupakai dengan menggunakan brush untuk finishing aja/set foundie. Dan bagus juga untuk touch-up, karena teksturnya yang ringan.
        2. Compact Powder Plus Foundation
          Kalau di sini, dikenal dengan TWC (two way cake), DAC (dual action cake),  TFC (two function cake) dan macam cake-cake-cake lainnya, hehe. Tapi biasanya kita menyebutnya TWC. Maksudnya, ini sejenis bedak padat yang sudah menjadi satu dengan foundation. Shadenya juga beragam, namun bedanya dengan compact powder biasa, TWC daya tutupnya lebih meng-cover. Biasanya dipakai menggunakan spons yang kering atau basah (untuk coverage yang lebih puol). Tapi bisa juga pakai kuas bedak biasa, agar hasilnya lebih soft. Kalau udah pakai bedak jenis ini, tentunya aku gak pakai foundation cair/BBC lagi, gak enak, pengap. Cara pakaiku biasanya tunggal, dengan sunscreen sebagai alasnya.
        Selain dua itu, ada banyak lagi macam bedak padat yang bertebaran di jagad industri mekap, sama lah seperti loosepowder. Ada compact shimmering powder, ada juga yang katanya compact powder plus BBC (sejenis twc juga kali ya?), haiyah banyak laaa... :D

        ******

        Nah, masuk ke festival bedak yang dinanti-nanti!! :P Gak ada review lengkap ya, masa iya review segitu banyaknya. Ya, paling review sekilas-sekilas aja deh, sekaligus ingin menginformasikan shade yang kupakai. Kali aja ada yang warna kulitnya mirip-mirip aku, bisa jadi referensi kalau mau beli dempul-dempul yang diikutsertakan dalam festival ini, hehe. FYI, warna kulitku yellowish light to medium , gampangnya kuning langsat. http://cantiknyaqonita.blogspot.com/2013/10/festival-bedak-halal.html

        Keterangan gambar di atas, sekaligus shadenya:
        1. La Tulipe Acne Powder (Rachel).
          Shade yang 'natural' juga masuk di kulitku, tapi lebih pinkish, dan 'rachel' yellowish. Yang paling kusuka: Wanginya. Kaya bau ruang praktek atau apotek, hehe. Biasanya kupakai saat berjerawat. Bikin jerawat cepet kering.
        2. Mustika Ratu LP Oxygen (Kuning Langsat).
          Shadenya bagus, tapi kurang suka wangi-nya.
        3. Caring Colours LP UV White Microfine (Vanilla, 01)
          Shadenya lebih terang satu tingkat. Soalnya serba salah, pakai 'shell petal', kusem. Pakai 'natural glow' lebih gelap satu tingkat. Tau gini beli yang shade 'translucent' aja deh. Tekstur sih jagoan, warna bermasalah. Caring itu bagus sih, cuma kurang bersahabat sama yang kuning langsat.
        4. Sariayu Bedak Tabur (Kuning langsat)
          Ada yang bilang warna kuning langsat bedak ini mengerikan? Bagi aku, kuningnya bagussss.... Ini satu-satunya bedak tabur yang warna kuningnya paling klop sama warna kulitku.. Bedak tabur yang sudah habis yang entah berapa kali. Dan kalau kulit makin berminyak, malah kelihatan tambah glowy, bukan kusem. Tapi aku pernah tuh dikatain temenku waktu tahu aku pakai bedak ini, katanya kok aku pakai bedak 'pembantu', wkwk. Gara-garanya ART nya pakai bedak ini juga. Ah, bodo amat, yang lebih mahal aja gak ada yang warnanya sebagus ini, kualitas juga gak kalah sama yang 50 rebuan. Dalam hal ini, pepatah 'ada harga-ada rupa' sementara tidak berlaku. :P
        5. Wardah Acne Powder (No Shade)
          Cuma kepake sekali, gara-garanya shadenya gelap banget dan pilihan shadenya emang cuma satu. Bagusnya, ini no-talc sih. Bagus buat mereka yang gampang batuk-batuk saat menghirup talc dari produk kosmetik

        Sebenarnya, ada satu yang gak terfoto: La Tulipe Two Function Cake (Shade no.2). Entahlah dia ada di mana, kayaknya ada di salah satu tas ku (tapi males carinya).

        Keterangan gambar di atas:
        1. Wardah Exclusive TWC (no. 3, Sandy Beige)
          Bagus buat foto pakai blitz, soalnya gak terlalu white-cast. Mungkin karena no-SPF atau sedikit.
        2. Wardah Lightening TWC 'Light Feel' (no. 2 Golden Beige)
          Bedak terfavorit! Repurchse sudah berkali-kali. Warnanya bagus, kualitas oke punya. Selalu ada stok.
        3. Wardah Lightening TWC 'Extra Cover' (no. 1 Light Beige)
          Bagus, tapi lil bit cakey. Harga boleh di atas 'light feel', tapi 'light feel' lebih cocok di kulitku.
        4. Sariayu Natural Glow Powder (Lasem)
          Ini sejenis compact powder biasa, ada sedikit shimmernya (tapi dikiiit aja). Bagus untuk nge-set foundie atau touch up. Coveragenya emang sheer (wajar lah), tapi soft teksturnya. Sebenarnya, shade lasem ini untuk mereka yang berkulit putih, tapi buat yang kuning langsat gak pektay kok, malah jadi lebih bright. Kalau shade karimunjawa memang katanya lebih cocok untuk kulit kuning langsat sampai sawo matang. Nanti mau ah beli yang karimun :D
        5. Sariayu Shimering Powder
          Ini shimmering powder, multiguna juga sesuai dengan warna-warna yang tersedia. Tapi, kalau warna-warnanya dibaur keseluruhan bisa jadi shimmering powder yang bagus. Baiknya dipakai buat acara malam.
        6. Make Over Perfect Cover TWC (no. 1 Light Beige)
          Harganya emang paling mahal di atara yang lain, kualiti biasa saja (gak yang 'wow' gimana gitu). Tapi ukuran lebih besar (40g), dan kemasannya lebih ciamik :D
          *Catatan: Make Over baru katanya aja produk halal, tapi belum bersertifikat resmi dari MUI, ya... Bedak-bedak lainnya alhamdulillah sudah punya label halal.

        ADA YANG LUCU
        Apanya yang lucu?

        Yah, coba deh perhatiin gambar di atas: 
        1. TWC MakeOver & TWC Wardah Lightening 'extra cover' sama-sama produk PT. Paragon
        2. Warna keduanya punya nama dan nomer yang sama (no.1 Light Beige)
        3. Pas dibuka... Warnanya emang SAMA!! 

        Tapi, kalau dipake sih emang lebih enak Make-Over. Dan kemasannya lebih menarik, hehe. Makeover sedikit oxidize, tapi gak cakey. Kalau Wardah gak oxi, tapi lil bit cakey. Ya, ada kurang lebih nya :P


        Oke, selesai sudah festival kali ini. Oiya, kira-kira TWC PAC reccomended gak ya? Atau TWC nya La Tulipe Pro? Tapi penasaran juga sama Anti Shine Powdernya Moors. Ada yang udah pernah coba-coba dengan mereka? Share ya!

        Wassalam,
        Love, Momzhak http://cantiknyaqonita.blogspot.com/2013/10/festival-bedak-halal.html

        Friday 4 October 2013

        Skin Care | Review Sunscreen Halal Kesukaanku (plus obrolan serba-serbi krim tabir surya)

        Assalamualaikum, Qonitas :D

        "Mau review sunscreen ya, Mom?"
        "Iyah"
        "Mana sunscreen? Gak ada yang tulisannya sunscreen!"
        http://cantiknyaqonita.blogspot.com/2013/10/review-sunscreen-halal-kesukaanku-plus.html
        Menurutku, yang namanya sunscreen, sunblock, suncare, moisturizing UV cream, UV cream, UV filter, UV tint, UV moisturizer, UV gel, sun protector krim, sampai pelembab yang udah ada SPFnya, itu sama saja. Masuk ke dalam kategori 'krim pelindung radiasi sinar ultra violet'. Tapi, aku gampangnya nyebut sunscreen, hehe. 
        Tapi, katanya ada perbedaan ya antara sunscreen dan sunblock?
        Kalau kita google 'sunblock-sunscreen', kita bakalan lihat yang namanya perdebatan yang tiada habisnya. Dan tulisan yang membahas perbedaan mereka berdua banyak juga, terutama situs-situs luar. Wedeh, rame deh. Bahkan sampe ada yang ngaco, katanya sunscreen itu buat muka, kalau sunblock buat body.*tepokjidat

        Dulu, aku juga pernah nulis perbedaan sunblock dan suncreen (di blog lama), tapi kayaknya udah out of date. Soalnya, jaman sekarang perbedaan antara mereka berdua itu jadi kabur. Dulu banget, emang mereka dibedain. Perbedaan yang paling dasar itu ada pada zat yang gunakan sebagai penangkal UV nya. Kalau sunscreen biasanya chemical based, kalau sunblock physical. Tapi, di jaman ayeuna mah, teu aya bedana mana sunscreen jeung mana sanblok. Apalagi, krim tabir surya sekarang lebih sering menggabungkan antara bahan chemical dan phisical (disebut hybrid). 

        Nah, daripada debat kusir, mendingan dipake aja, dan rasakan manfaatnya. Oke? *okeeeeeee!

        Kalau aku, lebih baik gak keluar rumah sekalian, daripada tanpa sunscreen. Dan silahkan hapuskan semua kosmetik di dunia ini asal jangan lenyapkan 3 hal yang penting buat kulitku: Sunscreen, toner, dan bedak. Haha, becanda.

        Di jaman informasi serba canggih dan lengkap gini, udah pada tahu kan ya, kalau sunscreen itu fungsinya ruarrr biaza! Dari menangkal pengaruh buruk sinar UV sampai mencegah penuaan dini pada kulit. Bisa dianggap jantungnya skinker, deh. Aku masih bisa survive tanpa pencuci muka (lebay), tapi enggak bisa kalau gak pake sunscreen ke luar rumah. Kalau cuci muka, sebenarnya pakai air hangat sama washlap aja bisa bersih (kecuali buat bersihin mekap tuebbel kali ya? :D).

        Apalagi kulitku ini, termasuk kulit yang lumayan cepat sunburn. Tapi, kalau exporsure-nya terus-terusan, kalau sesekali ya enggak. Soalnya dulu waktu masih kecil, kulitku sering kena luka bakar matahari. Tapi parah-parahnya pas jaman SMP, kulitku sampai terkelupas-kelupas (gara-gara suka basket & renang siang bolong). Karena separah itu, akhirnya ke dokter, trus dikasih krim yang harus dipakai sebelum sekolah, dulu aku nyebutnya 'krim matahari'. Dan kalau habis minta diresepin lagi dan lagi, sampai akhirnya tahu kalau ada sunscren yang dijual bebas di drugstore. Pertama beli merek Nivea, tube warna biru, teksturnya kentel banget kaya sunscreen yang diresepin dokter. Tapi makin ke sini yang namanya sunscreen teksturnya udah mulai enak.

        Sebelum pakai Wardah sama Ristra, aku pakai  merek lain (merek X). Merek X bagus, teksturnya enak variannya lengkap, tapi mengandung  hydrolyzed collagen (HC). HC itu gak berbahaya kok, relatif aman, tapi karena sekarang aku memprioritaskan kosmetik halal atau animal free, jadinya aku menghindari HC. http://cantiknyaqonita.blogspot.com/2013/10/review-sunscreen-halal-kesukaanku-plus.html

        Hydrolized collagen itu hampir bisa dipastikan berasal dari hewan. Biasanya berasal dari babi, ikan, kuda, dll. Jadi statusnya syubhat, alias meragukan. Bisa halal, bisa juga haram kalau berasal dari babi atau hewan halal yang sembelihannya tidak mengikuti kaidah syari.

        Berarti semua kolagen yang ada di kosmetik itu meragukan ya? 

        Enggak semua kolagen meragukan, misalnya kalau kolagennya berasal dari tumbuhan laut (phyto-collagen), atau kosmetik berkolagen yang sudah mendapat sertifikat halal dari MUI. 

        ACNE PERFECTING MOISTURIZER GEL PLUS SPF 18
        sunscreen Wardah dari Acne Series


        Tau gak, tadinya aku gak sengaja beli ini. Niatnya, mau beli Wardah Pore Tightener Toner, eh malah kebeli moisturizer nya (habis, dus kemasannya mirip-mirip :D). Akhirnya, sempet gak kepake tuh (dianggurin), soalnya males coba-coba lagi untuk tahu cocok apa enggaknya. 

        Waktu sunscreen yang biasa kupakai bener-bener habis, akhirnya aku coba aja pakai ini. Eh, ternyata enak dipake ya? Pas dipake adem dan gak lengket. Dipake seharian di muka pun gak bikin kulit kusam atau efek-efek negatif lainnya. Karena mengandung zat antiseptik, hitung-hitung mencegah jerawat nongol di kulit. Dan sekarang udah mau habis kupakai, dan COCOK. Pokoknya, sunscreen yang cocok di kulitku itu harus:
        • Teksturnya enak dipake
        • Proteksinya bagus (sesuai dengan SPF yang diberikan)
        • Gak bikin out break di kulit
        • Bisa dibeli bebas di tanggal tua sekalipun, wkwk.
        Karena  ini moisturizer ber-SPF, jadi kalau udah pakai ini aku gak usah pakai moisturizer lagi. Selain sudah cukup lembab di kulitku, aku males deh harus ngolesin berlapis-lapis produk kalau gak perlu-perlu banget. Sebenarnya, dalam merawat kulit gak ada aturan yang terlalu baku, misalnya wajib pakai moisturizer. Intinya dengar saja kebutuhan kulit kita masing-masing. Kalau kulitnya memang butuh hidarasi lebih, pakailah pelembab. Kalau kulit udah bagus kelembabannya, ya gak wajib pakai. Kalau parno kering, meski kulit gak kering, ya boleh saja pakai demi kedamaian hati dan jiwa, hehe. Suka-suka, deh. Tapi untukku sendiri, kalau gak butuh ya gak pake :)

        Ini kan bentuknya gel, tapi kok gak bening? Gel bukannya kaya jeli-jeli gitu ya?

        Kita terkadang bingung kan dengan produk kosmetik yang katanya 'gel' tapi gak berbentuk gel seperti yang ada di pikiran kita? Padahal gel itu gak selamanya bening atau mirip jeli. Kalau dikasih warna yang pekat, ya warnanya gak bening lagi. Atau kalau komposisi airnya lebih banyak (atau pakai gelling agent yang gak kentel), teksturnya bisa saja cair

        Disebut gel, karena ditambahkannya gelling agent (bahan pembentuk gel) di dalam campuran kosmetik. Gelling agent itu sejenis koloidal yang menyatukan antara zat padat dengan cair, untuk memberi benefit yang tidak dimiliki oleh bentuk lain seperti cream, emulsi, dll. Keuntungan kosmetik berbentuk gel, misalnya: 
        • Hemat. Dengan sedikit produk yang diaplikasikan, bisa mencukupi kebutuhan, bila dibandingkan dengan bentuk lainnya (misalnya lotion, cream). Karena sifat gel itu: memiliki luas permukaan yang lebar
        • Sejuk. Karena gel dikenal sebagai isolator panas yang cukup baik.

        Kekurangan gel: Gel itu cenderung lengket teksturnya. Jadi kalau ada yang tanya, kok pakai kosmetik berbentuk gel lengket sih? Ya, emang gel itu lengket. Tapi, lengket itu bukan berarti berminyak, lho. Bisa lah dibedain mana tekstur yang berminyak dengan lengket.

        Kalau Wardah ini, gak terlalu lengket, mungkin karena menambahkan beberapa sejenis silikon di dalam kandungannya, jadi efek lengketnya gak terlalu berasa saat dioles.

        Untuk lebih jelasnya, gambar di bawah ini menunjukan komposisi lengkapnya:


        Kalau dari komposisinya, ada beberapa zat aktif dalam sunscreen ini:
        • Etilheksil metoksinamat (chemical, anti UVB)
        • Witch Hazel exct (anti-irritant, pore tightener_)
        • Panthenol (anti-irritant, calming)
        • Aloe Vera exct. (calming)
        • Triclosan (antiseptik)
        • Tokoferil asetat (vitamin E, antioksidan)
        • Titanium Dioxide (physical, anti UVA-UVB)
        http://cantiknyaqonita.blogspot.com/2013/10/review-sunscreen-halal-kesukaanku-plus.html
          RISTRA SUNCARE SPF 17

          Kalau ini aku pakai udah cukup lama. Selain halal, aku suka sama finishingnya yang rada matte di kulit. Ya, lagi-lagi, fungsi silikon berperan di sini agar teksturnya menjadi tidak lengket.

          Karena memang tidak include pelembab, jadi kalau kulitku lagi butuh hidrasi lebih, aku oleskan moisturizer sebelum pakai Ristra Suncare ini.

          Yang disayangkan, produk ini relatif mahal untuk ukuran produk lokal. Ukuran kecil begini sekitar 30-40 ribuan kalau gak salah (lupa). Lebih baik beli ukuran besarnya, kalau dihitung-hitung kayaknya lebih murah. Tapi, yang gede tuh makan tempat!


          Kalau dilihat dari komposisinya, zat aktifnya gak terlalu banyak, hanya:
          • Oktil metoksinamat (anti UVB)
          • Titanium Dioxide (Anti UVB-UVA)

          KENAPA AKU TIDAK MEMILIH KEKUATAN SPF LEBIH TINGGI?

          Kalau ngeh sama review ku kali ini, semua produk sunscreen yang suka kupakai berkekuatan medium. Kenapa gak pakai SPF yang lebih tinggi?

          Sebelumnya, kita harus tahu SPF dalam sunscreen adalah perlindungan utama terhadap UVB (penyebab luka bakar pada kulit bila terekspos dalam jangka waktu tertentu). Menurut British Association of Dermatologist ada empat kategori tabir surya berdasarkan SPFnya:
          1. low protection (SPF 6-14)
          2. medium protection (SPF 15-29)
          3. high protection (SPF 30-50)
          4. very high protection (SPF 50>)
          Nah, yang tadi direview ada yang SPF nya 18 (Wardah) dan SPF 17 (Ristra). Keduanya masuk dalam kategori medium protection terhadap UVB. Sekilas memang sepertinya sih remeh ya, kalau SPF nya cuma belasan gitu. Tapi, memang itulah SPF yang cocok untukku. Buat apa pakai yang lebih kalau memang cocoknya segitu? http://cantiknyaqonita.blogspot.com/2013/10/review-sunscreen-halal-kesukaanku-plus.html
          ada alasan yang lebih jelas kenapa cocok2 saja dengan SPF medium?
          1. Aktifitas keseharianku (weekdays) lebih banyak indoor, keluar rumah gak ketemu matahari, pulang ke rumah udah senja, hehe (tapi tetep re-apply sesudah wudhu shalat zuhur).
          2. Semakin tinggi SPF, resiko pori tersumbat semakin besar juga terutama untuk pemilik kulit acne prone sepertiku, paling mentok SPF 30.
          3. Udah pakai bedak yang SPFnya lumayan (20+)
          4. SPF segitu udah cukup, gak membuat kulitku memerah (burn) atau menggelap (tanned)
          Tapi, bukan berarti gak punya sunscreen yang high protection. Tetep punya, biasanya pakai yang SPF 30an dengan PA ++ untuk perlindungan UVA yang lebih ekstra, tapi dipakai saat diperlukan, misalnya mau jalan-jalan ke pantai, dufan, renang outdoor, pergi siang-siang, pokoknya yang panas-panasannya lebih puoll... :D  

          Btw, berarti kalau sunscreen yang gak tertulis PA, gak ada perlindungan untuk UVA nya dong...?

          Ya, enggak juga, selama memuat tabir surya yang broad-spectrum, misalnya Titanium Dioxide (TiO2) dan Zinc Oxide (ZnO2). Broad spectrum sunscreen itu, krim tabir surya yang bisa melindungi UVA-UVB sekaligus. Nah, dua zat yang tadi disebutkan, selain bisa menjadi penentu jumlah SPF di suatu sunscreen, mereka bisa melindungi kulit dari UVA juga. Yah, sesekali coba tengok komposisi sunscreen yang kita pakai.

          Itu aja deh, review dan obrolan ringan mengenai sunscreen. Sebenarnya ada banyak sih, yang mau aku tulis lebih dalam mengenai tabir surya. Tapi entar-entar deh, pengennya khusus di postingan tersendiri, gak campur sari kaya gini, hehe. 

          Wassalam
          Love~
          http://cantiknyaqonita.blogspot.com/2013/10/review-sunscreen-halal-kesukaanku-plus.html

          Baca juga :

          About

          Website ini mengenai review tentang produk Kosmetik. "menjadi cantik tak perlu mahal, tapi harus pintar dalam mencantikan diri"