Cari Di sini !

Thursday 5 March 2015

Info Kosmetik Halal 2015

Info Kosmetik Halal 2015 - Alhamdulillah, setelah ngubek-ngubek direktori halal LPPOM MUI dan buka-buka beberapa Juornal Halal, akhirnya selesai juga rangkuman kosmetik halal tahun 2015! :D

Postingan kali ini kutulis dengan format yang agak beda dari tulisan 'info halal' sebelumnya. Tujuannya ya biar lebih rapi aja.

Jadi, info kosmetik halal 2015 ini, akan dikelompokkan berdasarkan nama Produsen, misalnya PT Paragon (Wardah), Martina Berto TBK (Sariayu, dkk). Soalnya, satu produsen bisa memiliki lebih dari satu brand yang hampir semuanya teregistrasi di badan halal, dan kesemuanya itu memiliki no. sertifikat yang sama. Jadi kalau nulis berdasarkan brandnya, kayaknya kurang praktis. Dan gak lupa, sekaligus sudah kucantumkan juga expired date sertifikatnya.

Yuk, silahkan dibaca, semoga bermanfaat :))
__________


PT. PARAGON TECHNOLOGY


 Produk: Wardah
Nomor Sertifikat : 00150010680899
Berlaku hingga : 15 July 2016
Note: sebenarnya PT Paragon juga memproduksi Make Over, namun sampai sekarang Make Over belum bersertifikat halal. Semoga saja someday Make Over ikut nyusul ber-SH ya :)
Btw, pas lagi ngubek direktori halal, aku lihat beberapa produk terbarunya Wardah, seperti eyeXpert, trus ada juga produk hair care yang belum dilaunching. Dan jadi perhatian adalah Wardah Crystallure Lipstick, nah itu lipstik yang mana ya? Produk barukah? Hmh, bisa berabe nih kalau udah urusan lipstik :P *kekepdompet
__________

PT. MARTINA BERTO TBK - MARTHA TILAAR GROUP


Produk: Sariayu, Sariayu Hijab, PAC, Caring Colours, Belia, Biokos Men 
Nomor Sertifikat : 00150061130312
Berlaku hingga : 10 June 2016
Note: Ada pembaca yang bertanya, apakah Dewi Sri Spa dan Biokos yang satu grup dengan Martha Tilaar sudah ber-SH. Jawabannya belum. Karena sampai sekarang aku belum menemukan satupun berita mengenai label halal Dewi Sri Spa dan Biokos. Kalau ada yang punya info tentang ini, boleh share di bawah, OK.
__________ 

PT. MUSTIKA RATU TBK


Produk: Mustika Ratu, Mustika Ratu Simply Stay, Mustika Puteri, Moor's Proffesional Make Up, Biocell, Taman Sari Royal Heritage,  Biocell, Ratu Mas, Bask
Nomor Sertifikat : 00150064300313
Berlaku hingga : 05 March 2015
Note: Ada pembaca yang tanya lagi, apakah Biocell Skin Care juga sudah mendapat sertifikat halal? Karena yang dulu aku tulis di sini mengenai info kehalalan biocell, baru produk Make Up nya saja yang ber-SH.
Nah, kalau sekarang, Skin Care dari Biocell juga sudah berlabel halal kok. Agar lebih jelas, hayu sok mangga mampir ke direktori halal :)
__________

PT. KOSMETIKATAMA SUPERINDAH

Produk: Inez, Inez 900
Nomor Sertifikat : 07150010980811
Berlaku hingga : 08 December 2015
__________

PT. FABINDO SEJAHTERA

Produk: Rivera, Marck's Venus
Nomor Sertifikat : 00150065080413
Berlaku hingga : 16 April 2015
Note: Marck's Venus berbeda dengan Marck's yang biasa, karena Marck's yang biasa adalah bedak yang di produksi Kimia Farma.
__________ 

PT. GLORIA ORIGITA



Produk: Purbasari, Freya, Kanna, Soft White, Cleanface, 
Nomor Sertifikat : 00150043050107
Berlaku hingga : 28 August 2015
Note: Untuk merek Soft White dan Cleanface, sampai saat ini pun aku belum pernah ketemu langsung wujudnya seperti apa. Mungkin ada yang sudah pernah pakai? Share it!  :)
__________
 

PT. REMBAKA


Produk: La Tulipe, LT-Pro
Nomor Sertifikat : 07150007640909
Berlaku hingga : 08 December 2015
__________

PT. IMMORTAL COSMEDIKA INDONESIA


Produk: Amaranthine, Mazaya, Immortal Cosmetoceutical, Actifem Fmale Hygiene, Aphroderma, Hydraline
Nomor Sertifikat : 00150068420314
Berlaku hingga : 04 March 2016
Note: Aku baru tahu kalau Mazaya ternyata masih 'saudaraan' sama Amaranthine. Amaranthine itu lucu-lucu deh produknya, apalagi baked make-up nya. Oiya, Amaranthine juga pernah masuk MURI dengan jumlah macam produk kosmetik terbanyak, lho (400 macam)
__________

PT. SURYA DERMATO MEDIKA (SDM)


Produk: Melanox (obat), Melanox Premium (skin care), Vitacid, Parasol Sunblock, Benzolac Acne Gel
Nomor Sertifikat : 07150018931013 (kosmetik), 07140018921013 (obat)
Berlaku hingga : 06 October 2015
Note: Sebenarnya obat-obat keluaran SDM semua sudah bersertifikat halal. Tapi di sini aku hanya mencantumkan  beberapa obat yang biasa dipakai seperti Melanox, Vitacid dan Benzolac. Kalau mau tahu macam obat yang lain, bisa cek ke direktori halal, ya.
Kalau golongan kosmetik SDM yang sudah ber-SH, baru Melanox Premium dan Parasol saja. Oiya, kalau Melanox Premium itu non-hydroquinone, so buat kalian yg anti banget sama Hq gak usah takut pakai Melanox Premium.
__________

CV. SEKAWAN 


Produk: Moayu, Moz5, Pourvous 
Nomor Sertifikat : 07300018030713
Berlaku hingga : 18 July 2015
__________

PT. UNILEVER INDONESIA


Produk: Pepsodent, Close Up, Citra, Lux, Lifebuoy, Dove (soap bar), Zwitzal (soap)
 Nomor Sertifikat : 00150002450899
 Berlaku hingga : 29 April 2016
Note: Produk kosmetik dari Unilever ternyata banyak juga lho yang sudah bersertifikat halal. Tapi kalau dipikir-pikir, di rumah jarang banget ada produk merek Unilever, yang jadi daftar wajib di list belanja bulanan kayaknya cuma merk Wipol dan Kecap Bango :D
Kalau pasta gigi, orang kan rata-rata pake Pepsodent, kalau aku sendiri lebih suka pakai Mustika Ratu Sirih (suami pake Oxyfresh). Tapi setelah lihat produk Close Up terbaru yang bisa mutihin gigi, jadi penasaran juga mau coba. Soalnya gigiku emang kekuningan karena ngopi dan minum teh tiap hari :D
__________

PT. L'OREAL INDONESIA


Produk: Garnier Skin Natural (Pure Active, Light, Light Complete, Oil clear,  Garnier Men (Acnofight, Turbolight,
  Nomor Sertifikat : 00150069760714
  Berlaku hingga : 22 July 2016
Note: Diam-diam Garnier juga sudah ber-SH ternyata. Dulu aku memang suka pakai Garnier, sekarang udah enggak, produk L'Oreal lain juga udah jarang pake (paling cuma The Body Shop aja). .
__________

PT Gondowangi Trdisional Kosmetika


Produk: Natur, Miyagi
Nomor Sertifikat : 00150065540613
 Berlaku hingga : 19 June 2015
Note: Hmm, ini shampo gak usah ditanya deh! Udah paling cocok sama shamponya Natur.
__________

PT. Sparindo Mustika

Produk: RDL (Papaya and Bengkoang series)
No. Sertifikat: 00150069260614
Berlaku hingga: 04 June 2016
__________ 


PT. ROHTO LABORATORIES INDONESIA


Produk: Khalisa Lipcare
No. sertifikat: 00150067940114
Berlaku hingga: 29 January 2016
__________ 

Zoya Cosmetics

  
Produk: Zoya Cosmetics
Nomor Sertifikat: ?
Berlaku hingga: ?
Note: Kok nomor seretifikat halal Zoya Cosmetics masih tanda tanya, padahal di hampir semua produknya udah ada label halal, kan?
Itu dia, aku juga bingung. Ada label halalnya, tapi setelah serach di direktori halal (baik cari pake merk maupun manufacture) semua gak ada yang cocok. Di Journal Halal juga belum lihat sepertinya. Hmm, ada yg bisa memberi informasi? :)
__________

Yang Belum Update

Jadi, ada beberapa kosmetik halal tahun lalu namun sudah tidak tercantum lagi di direktori halal maupun Jurnal Halal LPPOM terbaru, kemungkinan masa berlaku SH nya sudah habis atau sedang dalam proses perpanjangan. Kosmetik tersebut adalah: Ristra, Trustee, Viva Queen, Viva Cosmetics, Red-A, Theraskin, Camilla, Vitalis. Tapi kalau ada yang mau membagi informasi mengenai label halal produk-produk tersebut, yuk mari dishare :)

Love, Momzhak

Monday 2 March 2015

Pengalaman Momzhak Ke Dokter Kulit | Beauty Diary

Hari ini aku mau cerita-cerita aja. Gak rekomen buat dibaca, karena hanya sedikit  hikmah yang bisa kalian petik, wkwk. (Baca postinganku yang lain aja ya, fufufu... )

Ceritanya gini, nih.

Walaupun dulu sering jerawatan, tapi belum pernah sekalipun ke dokter kulit ataupun dokter estetika buat berobat. Bayangkan, sekedar facial pun belum pernah!! Ndeso sekali ya buat ukuran orang yg nulis biuti blog, heu...

Meski begitu, bukan berarti aku gak pernah ke klinik kecantikan, lho. Dulu pernah sekali, tapi lucunya ke klinik kecantikan pas kulit wajah ku lagi gak kenapa-napa! Haha.

 Lah, kok bisa?



Ceritanya suatu hari aku nemenin mamaku ke sebuah klinik kecantikan langganan mama, namanya klinik Kusuma. Lokasinya deket  Citra Garden, Jakbar. Orang Tanggerang-Cengkareng tahu lah. Di Kusuma semua dokternya Sp.KK alias dokter kulit.

Aku gak terlalu ngeh sistem di Kusuma itu kayak gimana. Waktu itu mamaku cuma daftar sekali, gak lama dipanggil buat konsul dokter yang tempat konsulnya sebelahan sama tempat nebus obat (kebayang gak?). Pasiennya juga gak terlalu banyak, tempat prakteknya mirip rumah. Trus gak ada acara difoto-foto pre-treatment segala ataupun registrasi yang bikin ribet. Waktu itu aku ke Kusuma itu udah lama sekitar tahun 2008, jadi, gak tahu ya  Kusuma 2015 kondisinya gimana.

Pas lagi konsul sama dokternya, mamaku bilang,"Teteh, apa yang mau dibenerin? Udah sekalian aja" (etdah, berasa anaknya mesin #dibenerin).

Pas mamaku bilang ada yang mau dibenerin apa enggak, aku bilang gak ada. Emang gak lagi kenapa-kenapa, cuma komedo aja. Ya, waktu itu emang lagi mulus. Tahu lah, nih kulit dari dulu angot-angotan, kalau lagi mulus ya cantik, kalau lagi jerawatan ya memble.

Mamaku ngotot, "udah sekalian aja periksa sama pesen krimnya!"

Pas diperiksa sama dokternya, dokternya cuma bilang,"Ah, iya cuma komedo aja, sama ada bekas jerawatnya dikit, ya."

Saat itu aku gak tahu siapa nama dokternya, yang kuingat dokternya cowok udah tua, tapi mukanya selicin kaca, haha.

Yaudah akhirnya dokternya nulis 2 resep sekaligus. Trus langsung nebus obat gak pake lama, soalnya pasiennya emang lagi dikit banget.

Mamaku cuma dikasih 2 obat, sunblock sama serum. Katanya diresepin yang udah abis aja. Dalem hati,"yampun mah, sunblock bisa dibeli dimana-mana kali, mana harganya di atas rata-rata sunblock pasaran."

Yang bikin kaget, pas liat tebusan resep punya ku, dong. Ada facial wash, toner, sunblock, sama krim malam. KOMPLIT! Ditotal-total jauh lebih mahal sama perawatan keriput punya nyokap.

Duh, mana bayar konsulnya juga dobel! Dikirain karena gak pake daftar, bayar konsulnya cuma mamaku aja, wkwk. Padahal dokternya cuma lihat kulitku sekilas dan cuma bilang bilang,"Ah, iya cuma komedo aja, sama ada bekas jerawatnya dikit, ya."

Aku bilang sama mamaku, kalau ini kemahalan. Mamaku bilang, habis aku gak pernah perawatan katanya. Mungkin mamaku pernah gemes kali ya ngeliat anaknya, jerawatan tapi giliran diajak ke dokter alesannya segambreng. Ya, tapinya gak ngajak pas lagi gak jerawatan juga kali, huhuhu.

Padahal aku bukannya anti dokter kulit, lho. Hanya saja, jerawat yang aku alami emang bukan derajat parah dan lama sembuh. Acne kan ada yg mild, moderate, severe. Yah, aku mah paling cuma moderate, karena akne kistik pun cuma nongol sebulan sekali. Kalau jerawat kecil-kecil kan tinggal oles obat jerawat.

Dulu memang pernah jerawatan PARAH BANGET, tapi cuma diobatin sama Vitacid bisa sembuh sedia kala. Waktu itu emang ditambah lagi stress banget, jadi jerawatanya beda sendiri karakternya. Pas stressnya hilang, jerawat ikut ngilang juga (dibantu juga sama ngerubah lifestyle yang acak kadut)

Lagian, aku juga mikir. Kalau seandainya obat jerawat yang aku oles gak membuahkan hasil, aku pasti ke dokter. Kalau bisa diobatin sendiri kenapa harus ke dokter sih? (dasar orang gak mau rugi).

Sikap gak mau rugi kaya gitu, ternyata kebawa-bawa sampai pas punya anak.

Misalnya, anakku demam. Suami udah kalang kabut, aku sih tenang-tenang aja, toh demamnya baru hari pertama, pas diukur suhunya... yah baru 38,0 derajat Cekcius, anaknya juga masih jumpalitan ke sana-sini. Akhirnya cuma dikasih parasetamol sambil bismillah aja, udah. Lagian, kalau mau ke dokter, apa yang mau diperiksa? Diperiksa paling gitu-gitu aja (pan udah diperiksa juga sama emaknya?). Kalau mau periksa lab, periksa lab apaan yang positif di demam hari pertama? Kecuali suspek dengue, bisa deh tes NS1 demam hari pertama sampai ke tiga.

Di sini aku bukannya pelit. Tapi, dari dulu aku berprinsip, homecare itu nomer satu. Tapi, yg namanya homecare itu bukan berarti kita sembarangan diagnosis sendiri terus nyari obatnya lewat internet. Bukan. Bukan juga kita malah takut ke dokter, trus membiarkan penyakit bertambah parah, dan malah nyari-nyari pengobatan alternatif yang gak jelas. Bukan.

Maksudnya, kita harus paham, kapan sakitnya bisa kita diobati di rumah, dan kapan harus ke dokter. Gitu aja, simpel. Kalau mau tahu informasi tentang homecare, banyak kok bukunya di toko buku. Jangan mentang-mentang sekarang ada BPJS, dikit-dikit ke dokter, dikit-dikit minta surat rujukan #curhat.

Kalau setiap keluarga (khususnya ibu) paham dengan prinsip-prinsip homecare, akan ada banyak uang yang terselamatkan. Lah kok malah bela uang? Kan yang penting nyawa!

Yah, kalau kalian dari keluarga kebanyakan harta, tiap hari ke dokter juga gak masalah meski gak sakit heuheu. Tapi, banyak dari kita yang harusnya lebih menghemat pengeluaran untuk hal lain, malah dipusingkan dengan masalah anak demam atau sakit-sakit ringan lain yang sebenarnya bisa diobati sendiri.

Oke, balik ke dokter kulit.

Nah, akhirnya sempat perawatan komedo dari Kusuma. Yang paling berkesan adalah facial wash-nya, itu enak banget dipake, kayak Ristra Med Soap. Sunblock gak aku pakai, karena pliket. Pas aku tanya, SPFnya cuma 15 apa 25 gitu (lupa). Padahal, aku lagi sering-seringnya baksos ke luar kota dan panas-panasan, akhirnya pakai sunblock yang biasa kupakai karena SPFnya lebih tinggi (dan lebih enak dipake). Kalau krim malamnya aku pakai sampai habis.

Pas pake krim dokter, kulit emang jadi bersih! Lebih putih, komedo juga gampang dikeluarin pakai jari.

Trus ketergantungan gak?

Kan orang ngiranya kalau pakai krim dokter kulit pasti ketergantungan. Kalau aku sendiri gak ngerasain itu. Aku cuma treatmen sekali aja, habis itu balik ke skincare biasa. Kulitnya ya masih tetep bagus karena aku balik ke skincare lama (dulu pakai Sebamed Clear Face). Kalau lagi jerawatan, tinggal oles Vitacid atau benzolac (dulu pake merek Oxy, isinya benzoyl peroxide juga).

Sebenarnya, aku gak terlalu setuju dengan istilah 'ketergantungan krim dokter'. Kalaupun ada, kayaknya gak semua. Lagian, setahuku yg bikin ketergantungan itu cuma satu, yaitu steroid (cmiiw). Lah, masa isinya steroid semua sih? Kalau kayak tretinoin, hidrokinon, AHA, gak bikin ketergantungan kok.

Eit, tunggu-tunggu...

 Ketergantungan maksud orang-orang tuh gini kan: krimnya harus terus dipake, kalau lepas malah jadi Rebound? Jadi, pas dilepas krimnya, muka jadi breakout ampun-apunan.

Atau jangan-jangan ngiranya gini, krimnya harus terus dipake, kalau lepas kondisi kulit balik ke semula? Nah, kalau ini sih bukan ketergantungan, itu tandanya kulit kita emang udah waktunya butuh sama perawatan-perawatan tertentu.

Pembaca blog ini sering tanya gini,"Krim merek A bikin ketergantungan gak? Krim merek B kalau distop kondisi kulit balik kesemula gak?"

Sebenarnya harus bisa dibedakan mana ketergantungan, mana kebutuhan.

Kalau cuma krim-krim merek yang dijual bebas, gak ada kok yang bikin ketergantungan. Tapi, kalau dilepas kondisi kulit balik lagi, itu tandanya bukan ketergantungan, itu tandanya kulit BUTUH perawatan.

Misal gini, aku setiap hari pakai tabir surya. Kulit kalau pakai sunscreen itu cerah, gak belang, gak kusam. Terus, sunscreen aku stop selama beberapa minggu. Akhirnya kulit jadi menggelap dan kusam.

Nah, kalau begitu, apakah tandanya aku ketergantungan sama sunscreen? Enggak, itu tandanya kulitku memang butuh sunscreen, karena setiap hari aku terpapar matahari.

Sama aja kaya orang dewasa yang ngerasa kulitnya harus mulai scrubbing secara berkala, karena kalau gak scrubbing kulitnya kusam. Ini bukan ketergantungan sama scrub, tapi kulitnya emang udah butuh discrub karena regenerasi sel kulitnya udah gak sebagus waktu masih anak-anak.

Ah, udah deh segitu aja. Ngantuk juga ya ngetik sambil tiduran, hehe. No picture ya, soalnya ngetik dari hape pake aplikasi Blogger.. Kalau ada salah-salah ketik harap maklum.

Love, Momzhak

Sunday 1 March 2015

Hada Labo Gokujyun Foaming Face Wash | Review


Sekarang lagi suka sama pencuci muka yang tipenya dipencet trus langsung keluar busa, kaya punya Hada Labo yang mau ku review sekarang ini, nih. Kesannya praktis tapi muka tetep terasa bersih.

Sebenarnya ini bukan pertama kalinya pakai pembersih muka semacam ini. Dulu pernah pakai Sebamed Clear Face Cleansing Foam sama Acnes Foaming Wash, tapi cuma pakai sesekali aja, belinya pun cuma karena kepengen, hehe. Beda sama hadalabo yang ini, kepake terus dari pertama beli :D


 
 
Produk Hada Labo rata-rata memang cocok buat kulitku. Ada beberapa yang pernah aku coba dan membuahkan hasil, seperti: Hada Labo Shirojyun Essence, Hada Labo Gokujyun Lotion dan Hada Labo Retinol Lotion. Tapi untuk pembersih mukanya, cuma suka sama yang berbentuk foam seperti ini. 

Nah, sekarang yuk kita simak review-nya! Sekalian mau nyoba nulis review pake format baru, biar terlihat lebih rapi (mohon kritik sarannya :3)

Deskripsi Produk

  • Nama: Hada Labo Gokujyun Ultimate Moistirizing Foaming Face Wash
  • Produksi: PT. Rohto Laboratories Indonesia
  • Harga: IDR 30k
  • Isi: Nett 100 ml
  • No. POM: NA 18121202221
  • Bisa dibeli di: Supermarket, drugstore.


Pembershih muka berbentuk foam, melembabkan kulit 2x lebih lembab sekaligus mengangkat kotoran dan minyak dari kulit.
Tdak mengandung zat pewarna, pewangi, mineral oil, dan ethanol.
Sesuai dengan pH kulit, tingkat iritasi rendah

Cara pakai: Pompa Hadalabo Gokujyun Ultimate Moisturizing Foaming Face Wash Secukupnya pada telapak tangan. Usapkan ke seluruh wajah pelahan dan merata. Bilas dengan air. Hindari area mata.

Komposisi: Water, Butylene Glycol, PEG-400, Polyglyceryl-10, Laurate Tea-Cocoyl Alaninate, Disodium Cocoyl Glutamate, Sodium Cocoamphoacetate, Glycerin, Starch Hydroxypropyltrimonium Chloride, Succinic Acid, Methylparaben, Hydroxypropyltrimonium Hyaluronate, Sodium Acetylated Hyaluronate.
Ada yang sedikit berbeda. Biasanya, kalau tipe pembersih muka semacam ini, botolnya harus dikocok dulu sebelum dipump keluar, tapi di produk ini gak ada instruksi seperti itu.

Untuk komposisi, gak ada masalah. Hanya saja agak berbeda sama versi USA (lihat di sini).

Halal Certified?

Tidak, tapi Hada Labo bebas bahan yang berasal dari turunan hewan, jadi produk ini bisa jadi alternatif kosmetik yang sudah bersertifikat halal. Selain itu, Hada Labo juga animal tested free. Keterangan lengkapnya, bisa baca di postingan BCQ yang ini [click].

Kesan Menggunakan Produk Ini

Paling gak sabar kalau mau review skincare, soalnya gak langsung kelihatan hasilnya. Apalagi kalau skincarenya semacam moisturizer atau night cream, paling cepet dua minggu baru kerasa hasilnya. Atau kalau mau agak niat, ya nunggu 28 hari demi ngikut jadwal regenerasi sel kulit, heuheu.

Kalau produk ini, pas dipake pertama kali aja bener-bener langsung terasa hasilnya. Sampai publish postingan ini, aku baru pakai selama kurang lebih satu minggu. Tapiii... mungkin karena kulit wajahku emang lagi gak kenapa-kenapa, lagi gak kusam, lagi gak kasar, jadi pakai apapun terasa enak. Coba kalau kulit lagi memble?? :'D :'D


Yang Kusuka

Pertama, bentuknya foam yang praktis. Jadi, tinggal pump, langsung berbentuk busa. Biasanya aku pakai tunggal setelah bangun tidur (mau makeup) dan untuk membersihkan sisa milk cleanser saat membersihkan makeup.


Kedua, meski bentuknya foam tapi tetep bisa membersihkan tanpa bikin kering. Kemampuannya mengangkat minyak woke banget, tapi kalau untuk membersihkan makeup aku belum pernah coba. Kalau ritual membersihkan makeup, selalu kuawali dengan milk/oil cleansing dulu, baru setelah itu pakai produk ini.


Trus, gak bikin kering. Aku rasa karena pembusa yang dipakai memang low-irritant dan pastinya efek dari hyaluronic acid yang bisa mempertahankan hidrasi kulit, jadi kulit pun gak gampang kering. Pas dibilas pun gak terasa kesat.

Ketiga, mengandung hyaluronic acid (HA). Sebelum pakai Hada Labo yang paling getol mendengungkan HA sebagai jagoannya, dari dulu aku memang paling suka skincare yang mengandung HA karena memang HA yang paling ngefek di kulitku tanpa bikin break-out. Kalau dulu, aku pakainya rangkaian produk Sebamed seri Clear Face. Kalau seri Clear Face kan memang diperuntukan untuk kulit berjerawat, jadi pelembabnya pakai HA yang memang gak bersifat komedogenik/aknegenik. 

Memangnya, hyaluronic acid itu apa sih? 

Rata-rata orang bilang HA itu moisturizer (pelembab). Tapi, lebih tepatnya adalah sejenis humectant. Humectant adalah zat yang bisa menarik air dari luar dan mengikatnya, jadi dalam jumlah yang tepat mereka bisa mempertahankan kadar air pada lapisan kulit, agar kulit terhindar dari dehidrasi. Selain asam hyaluronat, ada glycerine dan aloe vera yang juga sama-sama humectant.

sumber gambar: futurederm.com
Berbeda dengan pelembab biasa yang berasal dari jenis minyak. Kalau minyak, cara kerjanya melapisi lapisan kulit agar tidak terjadi penguapan cairan yang bisa membuat kulit kehilangan kelembaban. Kekurangnya, jenis minyak banyak yang bersifat komedogenik dan terasa lengket dan pengap saat digunakan. 

Keempat, packaging. Semua pasti tahu, kalau kemasan adalah salah satu kekuatan dalam menjual produk. Walaupun produk yang dijual punya kualitas pas-pasan, dengan packaging yang mahal dan meyakinkan, pasti akan banyak orang membelinya. Untungnya, kalau produk ini sebelas dua belas sama efek yang aku dapat, hehe. 

Terakhir, produk ini gak bikin break-out alias jerawatan, komedoan, alergian, dan kawan-kawannya. Orang yang punya kulit berminyak dan acne-prone, emang gak bisa sembarangan pakai produk perawatan kulit, resiko break-out itu pasti selalu mengintai. Suka agak-agak ngeri nyoba produk baru, tapi kalau gak dicoba gak akan tahu mana yang cocok buat kita. Serba salah ._.

Yang Kurang Kusuka

Cuma satu, produk ini gak punya kemasan refill. Beda sama Acnes Foaming Wash yang mirip kaya gini, kalau Acnes menyediakan kemasan isi ulang dalam bentuk botol plastik tanpa pump, yang suka pakai produk Acnes pasti tahu deh.


Repurchase?

Sebenarnya aku biasa pakai pembersih muka yang udah lama dipake yaitu Ristra Med Soap. Tapi, karena harganya lebih mahal dengan komposisi yang gitu-gitu aja, mungkin akan pindah dulu ke Hada Labo yang ini (dasar gak mau rugi :P).
Jadi, repurchase dong ya...^^

Oke, itu saja ya. Semoga membantu buat teman-teman yang lagi cari ulasan tentang Hada Labo Gokujyun Foaming Face Wash.

Love, Momzhak.

Baca juga :

About

Website ini mengenai review tentang produk Kosmetik. "menjadi cantik tak perlu mahal, tapi harus pintar dalam mencantikan diri"